Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kapal Perang Amerika Lintasi Selat Taiwan

Cina marah karena kapal perang Amerika Serikat melintasi Selat Taiwan atas nama kebebasan bernavigasi.

6 Januari 2023 | 16.00 WIB

Kapal angkatan laut Taiwan mengikuti latihan tahunan Han Kuang di lepas pantai Taiwan, Yilan, 26 Juli 2022. Latihan tersebut melibatkan 20 kapal angkatan laut termasuk fregat dan kapal perusak. REUTERS/Ann Wang
Perbesar
Kapal angkatan laut Taiwan mengikuti latihan tahunan Han Kuang di lepas pantai Taiwan, Yilan, 26 Juli 2022. Latihan tersebut melibatkan 20 kapal angkatan laut termasuk fregat dan kapal perusak. REUTERS/Ann Wang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Cina melaporkan sebuah kapal perang Amerika Serikat melintasi Selat Taiwan pada Kamis, 5 Januari 2022. Kehadiran kapal perang di area sensitif itu diklaim sebagai aktivitas rutin patroli militer Amerika Serikat.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal-kapal perang Amerika Serikat dan kadang dari negara-negara seperti Inggris dan Kanada berlayar melalui Selat Taiwan. Kondisi ini memicu kemarahan dari Cina, yang mengklaim Taiwan bagian dari negara itu.

 

Militer Cina mengutuk Amerika Serikat dan Kanada setelah masing-masing mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan pada 17 Okotber 2021. Cina mengatakan mereka mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Royal Canadian Navy/Sailor 1st Class Valerie LeClair/Handout via REUTERS.

Dalam sebuah pernyataan, militer Amerika Serikat mengakui kapal penghancur rudal Arleigh Burke-class Chung-Hoon melakukan transit di Selat Taiwan.   

  

“Kapal Chung-Hoon melintasi Selat Taiwan untuk mendemonstrasikan komitmen Amerika Serikat yang ingin membebaskan kawasan Indo-Pasifik,” demikian pernyataan militer Amerika Serikat.  

 

Juru bicara Kedutaan Cina di Washington Liu Pengyu dengan tegas menentang tindakan Amerika Serikat tersebut dan mendesak Amerika Serikat agar segera menghentikan tindakan memprovokasi masalah, meningkatkan ketegangan dan merusak perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan.    

 

“Kapal perang Amerika Serikat sering melenturkan otot atas nama latihan kebebasan bernavigasi. Ini bukan persoalan menjaga kebebasan dan keterbukaan kawasan,” kata Liu.

 

Liu memastikan Cina akan terus waspada dan siap menanggapi semua ancaman serta provokasi (yang muncul kapan pun). Cina juga akan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan keutuhan wilayahnya.

 

Juru bicara Eastern Theatre Command of the Chinese People's Liberation Army mengatakan pihaknya telah mengkoordinir pasukan untuk memonitor dan mengawal kapal Chung-Hoon. Semua pergerakan kapal Chung-Hoon termonitor.

 

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal Chung-Hoon berlayar ke utara Selat Taiwan. Tentara Taiwan pun mengawasi kapal tersebut dan tidak melihat ada pergerakan yang diluar kewajaran.

 

Selat Taiwan yang kecil sering menjadi sebuah sumber ketegangan militer sejak pembelot Cina melarikan diri ke Taiwan pada 1994 usia kalah perang dari Komunis, yang kemudian mendirikan Republik Rakyat Cina.

 

Sumber: Reuters   

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus