Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah rumah sakit dan klinik di penjuru India pada Sabtu, 17 Agustus 2024, menolak kedatangan pasien, kecuali untuk kasus gawat darurat. Penolakan itu dilakukan karena tenaga kesehatan profesional di India melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam sebagai bentuk protes atas kejadian brutalnya perkosaan dan pembunuhan pada seorang dokter di wilayah timur Kota Kolkata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari satu juta dokter di India diperkirakan melakukan aksi mogok kerja sehingga melumpuhkan layanan kesehatan di salah satu negara paling padat penduduknya itu. Rumah sakit-rumah sakit di India mengatakan staf dari fakultas kesehatan telah dikerahkan untuk melayani kasus-kasus gawat darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asosiasi Tenaga Kesehatan India mengatakan aksi mogok kerja para dokter dan tenaga kesehatan di India dimulai pada pukul 6 pagi. Aksi mogok kerja ini memutus akses pada prosedur medis dan konsultasi rawat jalan.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, seorang dokter magang, 31 tahun, mengalami perkosaan dan dibunuh di luar gedung rumah sakit pendidikan - tempatnya bertugas, di Kolkata bernama RG Kar Medical College. Pada Sabtu lalu aparat kepolisian sudah dikerahkan ke TKP, sedangkan rumah sakit tampak sepi.
Kejadian ini memicu kemarahan dunia, terutama di kalangan dokter. Kejadian ini kembali mengingatkan pada peristiwa perkosaan berantai dan pembunuhan di sebuah bus yang dialami seorang mahasiswi sekolah kedokteran pada 2012 di New Delhi.
Mamata Banerjee, kepala menteri west Bengal yang meliputi Kolkata, mendukung aksi protes para dokter itu agar bisa dilakukan investigasi sehingga bisa segera terlacak dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam kasus ini bisa dihukum secepatnya.
Banyak klinik-klinik swasta dan pusat perawatan kesehatan di Kolkata tutup pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Sandip Saha, seorang dokter anak yang bekerja di rumah sakit swasta mengatakan di Kolkata mengatakan tidak akan melayani pasien kecuali yang kondisinya darurat.
Rumah sakit dan klinik-klinik di Lucknow di Uttar Pradesh, di Gujarat, di Assam dan Tamil Nadu serta beberapa kota lainnya, ikut melakukan aksi mogok kerja sehingga dapat dikatakan ini adalah salah satu aksi mogok kerja terbesar dalam layanan rumah sakit di India dalam beberapa tahun terakhir.
Prabhas Ranjan Tripathy, dokter bantuan dari All India Institute of Medical Sciences mengatakan di negara bagian Odisha, pasien antre dan beberapa dokter senior mencoba merawat pasien yang membludak.
Sumber: Reuters
Pilihan editor : Warga Palestina di Tepi Barat Diserang Warga Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini