Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mengevakuasi sebanyak 37 warga negara Indonesia (WNI) dari Suriah. Evakuasi gelombang pertama ini merupakan bagian dari upaya perlindungan WNI menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al Assad pada Ahad lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Evakuasi berangkat pada 10 Desember 14.00 waktu Suriah," tulis keterangan resmi KBRI Damaskus di akun Instagram @indonesiaindamascus, Selasa, 10 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KBRI Damaskus menyebut bahwa rombongan akan singgah di Beirut sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu 11 Desember 2024. Rombongan dijadwalkan tiba di Jakarta pada Kamis 12 Desember 2024.
Duta Besar RI untuk Suriah, Wajid Fauzi, turut melepas rombongan yang akan pulang ke Indonesia. Dia menyampaikan doa agar perjalanan rombongan lancar dan tiba ke tanah air dengan selamat.
KBRI Damaskus menghimbau kepada seluruh WNI di Suriah agar tetap tenang, diam di rumah masing-masing, dan tetap terhubung dengan KBRI Damaskus. Adapun hotline KBRi Damaskus yang dapat dihubungi: (+963) 954 444 810, (+963) 983 493 426, dan (+963) 983 480 264.
Berdasarkan laporan Al Jazeera, pada Ahad dini hari, pasukan oposisi menyatakan Suriah telah terbebas dari kekuasaan Bashar al Assad ketika pasukan oposisi menyerbu ke ibu kota.
Mantan presiden Suriah itu dilaporkan telah melarikan diri dari Damaskus, tanpa ada informasi mengenai negara mana yang akan menerimanya.
Runtuhnya kekuasaan keluarga Assad yang telah berlangsung selama lebih dari 53 tahun telah digambarkan sebagai momen bersejarah–hampir 14 tahun setelah warga Suriah melakukan protes damai terhadap pemerintah yang membalas dengan kekerasan yang dengan cepat berubah menjadi perang saudara.