Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kecelakaan Pesawat di Nepal, Sedikitnya 40 Orang Tewas

Militer Nepal memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah karena pesawat dalam kondisi hancur

15 Januari 2023 | 14.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Massa berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat yang membawa 72 orang di Pokhara di Nepal barat 15 Januari 2023. Sagar Raj Timilsina/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 40 orang tewas pada Minggu 15 Januari 2023 ketika sebuah pesawat maskapai penerbangan domestik Yeti Airlines jatuh di Pokhara di Nepal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Operasi penyelamatan sedang berlangsung," kata Jagannath Niroula, juru bicara otoritas penerbangan sipil Nepal kepada Reuters. "Cuaca cerah saat insiden terjadi."

Juru bicara militer Nepal memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah. “Kami kemungkinan akan menemukan lebih banyak jenazah,” kata juru bicara militer, Krishna Bhandari. "Pesawat itu hancur berkeping-keping."

Televisi lokal menunjukkan asap hitam tebal mengepul dari lokasi kecelakaan saat petugas penyelamat dan kerumunan orang berkumpul di sekitar reruntuhan pesawat.

Perdana Menteri Nepal Pushpa Kamal Dahal, juga dikenal sebagai Prachanda, menonton siaran televisi langsung setelah sebuah pesawat yang membawa 72 orang jatuh di Pokhara di Nepal barat 15 Januari 2023. Pradeep Raj Onta/Fotografer/Handout Sekretaris PM via REUTERS

Ada 72 orang di pesawat bermesin ganda ATR 72 yang dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal. “Mereka termasuk dua bayi, empat awak kabin dan 10 warga negara asing,” ujar juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula.

Menurut petugas bandara, warga negara asing berasal dari Australia, Prancis, Argentina, India, Rusia, Irlandia, China, dan Korea Selatan.

Ratusan petugas penyelamat sedang menjelajahi lokasi kecelakaan lereng bukit. Pesawat itu berusia 15 tahun, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.

ATR72 adalah pesawat turboprop bermesin ganda yang banyak digunakan dan diproduksi oleh perusahaan patungan Airbus dan Leonardo Italia. Yeti Airlines memiliki armada enam pesawat ATR72-500, menurut situs webnya.

Industri udara Nepal telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, membawa barang dan orang antara daerah yang sulit dijangkau, serta trekker dan pendaki asing.

Namun, pelayanan mereka terganggu oleh keamanan yang buruk karena pelatihan dan pemeliharaan yang tidak memadai. Uni Eropa telah melarang semua maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan.

Kecelakaan udara juga terkadang terjadi di Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Sebab, cuaca dapat berubah tiba-tiba dan menimbulkan kondisi berbahaya.

Perdana Menteri Nepal Pushpa Kamal Dahal telah mengadakan rapat kabinet darurat setelah kecelakaan pesawat, kata pernyataan pemerintah.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus