Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kelompok Pemuja Setan The Satanic Temple Gelar Pertemuan Terbesar April

Kuil Setan atau The Satanic Temple menggelar pertemuan yang diklaim terbesar pada musim semi mendatang.

13 Januari 2023 | 17.27 WIB

Orang-orang berkumpul di "SatanCon", konferensi pertama yang diselenggarakan oleh The Satanic Temple di Scottsdale, Arizona, AS, 11 Februari 2022. Kegiatan ini mendapat protes oleh ratusan orang yang berdemo di depan lokasi. REUTERS/Rebecca Noble
Perbesar
Orang-orang berkumpul di "SatanCon", konferensi pertama yang diselenggarakan oleh The Satanic Temple di Scottsdale, Arizona, AS, 11 Februari 2022. Kegiatan ini mendapat protes oleh ratusan orang yang berdemo di depan lokasi. REUTERS/Rebecca Noble

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - The Satanic Temple atau Kuil Setan, berencana menggelar pertemuan terbesar kedua yang akan diadakan di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Pertemuan yang rencananya akan berlangsung pada musim semi ini diklaim sebagai pertemuan terbesar dalam sejarah.  

Baca: Menang Gugatan, Kuil Setan Minta Pemkot Boston Kibarkan Benderanya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konvensi yang dikenal sebagai "SatanCon 2023" akan diada kan pada 28-30 April 2023, dan dipromosikan sebagai "akhir pekan penghujatan dan peringatan di Boston." Tema konvensi tersebut adalah "Hexennacht di Boston" atau "Malam Penyihir", yang jatuh pada hari libur Jerman kuno setiap tahun pada 30 April. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meskipun tiket sudah dijual, lokasi acara, pembicara, atau vendor sebenarnya belum diumumkan. Menurut situs web acara tersebut, konvensi itu didedikasikan untuk Walikota Boston Michelle Wu. Ia dinilai melakukan upaya inkonstitusional untuk menjauhkan The Satanic Tempel dari ruang publik di Boston.

Berbasis di Salem, Massachusetts, grup itu meminta untuk mengibarkan bendera Setan di atas Balai Kota Boston. Pengibaran bendera dilakukan setelah Mahkamah Agung AS memutuskan Mei lalu bahwa kota itu melanggar hak kebebasan berbicara seorang aktivis konservatif yang berusaha mengibarkan bendera Kristen di tiang di luar gedung bangunan pusat kota.

The Satanic Temple men-tweet salinan permintaan mereka yang diajukan ke departemen manajemen properti kota untuk mengibarkan bendera yang menandai "Pekan Apresiasi Setan" yang dijadwalkan pada bulan Juli.  Belum ada tanggapan dari kota atas permintaan bendera TST itu. Kota mengatakan pihaknya berhenti mengibarkan bendera pada 2021. 

Kelompok pemuja Setan ini juga menggugat Dewan Kota Boston pada Januari 2021, dengan alasan bahwa dewan tersebut melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS dan klausul latihan bebas Konstitusi Massachusetts dengan tidak mengundang pemuja setan untuk "berdoa" sebelum pertemuan.   Di Boston, anggota dewan kota diizinkan mengundang pemimpin agama mana pun yang dipilih untuk mengucapkan doa pembukaan. Kota berpendapat bahwa sangat sah bagi anggota dewan untuk memilih individu tertentu untuk didoakan. Pada 2021, Pengadilan Distrik AS setuju dengan kota tentang hal tersebut. 

Kuil Setan terpisah dari Gereja Setan, yang didirikan pada 1960-an. Didirikan pada 2013, The Satanic Temple mengatakan tidak percaya pada Setan tetapi menggambarkan dirinya sebagai organisasi keagamaan non-teistik yang mengadvokasi sekularisme. Di situs webnya, di bawah pertanyaan "Do You Worship Satan?" di bagian Pertanyaan yang Sering Diajukan, The Satanic Temple menjawab: "Tidak, kami juga tidak percaya pada keberadaan Setan atau hal gaib." The Satanic Temple mengklaim memiliki keanggotaan wilayah Boston sebanyak 2.449 orang.

Grup ini pernah menjadi berita utama selama setahun terakhir saat mencoba memasang Klub Setan Sepulang Sekolah di beberapa sekolah dasar di seluruh negeri, yang memicu kemarahan banyak orang tua.  Klub itu dibuat oleh Kuil Setan dan mulai mendapat perhatian nasional pada tahun 2016. Menurut situs web mereka, satu-satunya tujuan grup ini adalah memberi siswa alternatif selain klub setelah sekolah evangelis Kristen. 

"Kuil Setan tidak mengadvokasi agama di sekolah," klaim kelompok itu di situs webnya. "Namun, begitu agama menyerbu sekolah, seperti yang dimiliki Klub Kabar Baik, Kuil Setan akan berjuang untuk memastikan bahwa pluralitas dan kebebasan beragama yang sejati dihormati."

Video promosi semi-animasi yang menarik dari klub Kuil Setan itu menyertakan lagu yang mendorong anak-anak kecil untuk merangkul Setan sebagai teman khayalan. Video tersebut berulang kali menyatakan "tidak ada neraka" dan mencoba meyakinkan anak-anak bahwa "Setan sebenarnya tidak ada, dia hanyalah teman khayalan."

Simak: Kuil Setan Protes Tak Diundang Berdoa di Rapat Dewan Kota

CBN NEWS 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus