Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - TKI hilang kontak di Arab Saudi selama 28 tahun, Jumanti binti Bejo Bin Nur Hadi alias Qibtiyah Jumanah, adalah satu dari ratusan kasus TKI hilang kontak yang terungkap ke publik. Sebelum Jumanti, TKI hilang kontak lainnya, Parinah binti Dulah, akhirnya ditemukan di Inggris setelah hilang kontak selama 18 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal sedang memberikan keterangan kepada wartawan mengenai perkembangan terbaru kasus-kasus TKI, Kamis, 5 April 2018. Sumber: TEMPO/Suci Sekar
Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu, dalam keterangan tertulis, mengatakan, terhitung sejak 2014 hingga 2018, Kemenlu menerima tidak kurang dari 950 pengaduan TKI hilang kontak dengan keluarga di Tanah Air. Itu artinya, Kemenlu rata-rata menerima sekitar 200 pengaduan TKI hilang kontak per tahun.
"Sulitnya pencarian di luar negeri menyebabkan tingkat penyelesaian relatif rendah, yakni sekitar 19 persen," demikian bunyi keterangan tertulis tersebut, Rabu, 16 Mei 2018.
Pengaduan kasus TKI hilang atau putus kontak dengan keluarga paling banyak adalah TKI yang berada di kawasan Timur Tengah dengan 679 pengaduan. Urutan kedua adalah Asia Timur dan Tenggara dengan 189 pengaduan TKI hilang kontak, serta Amerika Selatan dengan 25 pengaduan.
Sulitnya penelusuran terhadap WNI atau TKI hilang kontak ini, salah satunya karena sebagian besar agen pengerah TKI tidak menjalankan kewajibannya yang termaktub dalam undang-undang untuk menginformasikan kepada perwakilan RI di luar negeri mengenai data TKI yang diberangkatkan atau Formulir AN05.