PERCAYA atau tidak, sebenarnya sudah ada suatu kerja sama antara orang Palestina dan Israel untuk menipu tentara Israel. Yakni dalam hal menyelundupkan hasil pertanian dari Gaza ke Israel. Menyelundupkan? Memang ada larangan petani Palestina menjual produknya ke Israel. Ini untuk melindungi para petani Israel. Kenyataannya, penyelundupan hasil bumi dari Gaza menguntungkan kedua pihak. Orang Israel bisa membeli sayuran dan buah-buahan asal Gaza dengan harga miring, petani Palestina bisa cepat menjual produk pertaniannya. Dan para penyelundup itu cukup punya banyak akal menyelundupkan hasil pertaniannya. Misalnya, dengan mengepak produk pertanian dan menempelkan tulisan: "produk Israel". Atau memasukkan hasil pertanian itu ke dalam truk tangki air. Memang, kadang penyelundupan ini dipergoki juga oleh tentara Israel yang menjaga gerbang Gaza. Tapi setelah ada "salam tempel", biasanya semuanya boleh berlalu. "Anggap saja itu sebagai bagian biaya produksi," kata Yitzhak Atiah, warga Israel, penyelundup. Atiah mengaku untung besar. Misalnya, satu peti mentimun (isi 12 kg) dibelinya di Gaza hanya 5 shekel (sekitar Rp 4.000), di Israel dijualnya 30 shekel. Di pihak petani Gaza pun, menjual produk ke Israel memberi laba besar karena, "Orang Israel tak menawar-nawar lagi," kata Nabil Saed, petani muda yang sukses. Karena itu, meski menentang pendudukan Israel, petani Gaza ini lebih suka berdagang dengan orang Yahudi ketimbang sesama orang Arab di Yordania atau Mesir. "Seandainya kami punya negara merdeka pun, kami lebih suka berdagang dengan orang Israel," kata Saed pula. Kini produk pertanian dan telur di Gaza sudah sangat surplus: empat kali kebutuhan lokal. Dari kelebihan itu sepertiganya diekspor ke Eropa, dan dua pertiganya, itu tadi, parkir di Israel secara tidak sah. Kondisi warga Palestina di Gaza memang pelan-pelan membaik. Peraturan ketat ekonomi dari penguasa Israel, misalnya, untuk memiliki tanaman buah atau pohon selain yang diperlukan sendiri harus ada izin dari militer, sudah agak dilonggarkan. Tahun silam pemerintah Israel mengizinkan orang Palestina menjual produk manufaktur ke Israel. Kini banyak produk sepatu, garmen, dan bahan bangunan dari Gaza di Israel. Tapi produk hasil bumi masih tetap dilarang masuk karena itu tadi: untuk melindungi petani Israel. Jadi meski kubu Palestina dari wilayah pendudukan dan delegasi Israel sulit mencapai kata sepakat di meja perundingan, orang Palestina dan Yahudi Israel sudah bisa bekerja sama dan hidup damai dalam kehidupan sehari-hari. FS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini