Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Khawatir Alami Penurunan Penduduk, Beberapa Negara Membayar Warganya untuk Memiliki Anak

Penurunan penduduk disikapi dengan berbagai program. Termasuk membayar keluarga yang memiliki anak

23 Februari 2025 | 08.52 WIB

Ilustrasi orang tua ngemil bareng anak. Foto: Freepik.com.
Perbesar
Ilustrasi orang tua ngemil bareng anak. Foto: Freepik.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena penurunan penduduk disebut-sebut terjadi di sejumlah negara. Penyebabnya beragam, entah itu tren childfree, atau penuaan penduduk atau migrasi besar besaran. Hal itu disinyalir membuat sejumlah negara khawatir. Beberapa negara bahkan menerapkan kebijakan khusus dengan memberikan uang insentif kepada pasangan yang bersedia memiliki anak. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong angka kelahiran, memastikan pertumbuhan populasi yang stabil, dan menghindari potensi dampak negatif terhadap perekonomian nasional akibat berkurangnya jumlah penduduk usia produktif.

Melansir laman laman wionews dan News18, negara-negara berikut ini membayar warganya yang mau memiliki anak.

Jepang

Jepang merupakan salah satu negara dengan populasi yang terus menua. Laporan dari Japan Times mengungkapkan bahwa semakin banyak warga Jepang yang kehilangan minat terhadap hubungan romantis dan pernikahan. Situasi ini berdampak pada rendahnya angka kelahiran, yang dikhawatirkan akan menyebabkan ketidakseimbangan demografi di masa depan. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Jepang menawarkan insentif berupa uang tunai sebesar 6 lakh rupee atau sekitar 120 juta rupiah bagi setiap pasangan yang memiliki anak. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban finansial yang dirasakan oleh keluarga muda dan mendorong lebih banyak pasangan untuk mempertimbangkan memiliki keturunan.

Rusia

Rusia juga menghadapi tantangan serupa dalam menjaga stabilitas jumlah penduduk. Untuk mendorong angka kelahiran, pemerintah Rusia telah mengadopsi kebijakan unik, salah satunya adalah menetapkan tanggal 12 September sebagai hari libur nasional yang diperuntukkan bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Selain itu, pemerintah menawarkan berbagai manfaat bagi keluarga yang memiliki anak, termasuk pemberian rumah dan mobil sebagai bentuk dukungan. Selain itu, mereka juga menerima bantuan berupa peralatan elektronik yang dapat menunjang kehidupan anak sejak dini. Lebih menarik lagi, untuk kelahiran anak kedua dan ketiga, para ibu di Rusia akan mendapatkan insentif tunai sebesar 7 lakh rupee atau sekitar 140 juta rupiah.

Romania

Di Eropa, Romania termasuk salah satu negara yang menerapkan kebijakan unik untuk meningkatkan angka kelahiran. Pemerintah setempat menawarkan insentif pajak bagi pasangan yang memiliki anak, sementara mereka yang tidak memiliki anak dikenakan pajak tambahan sebesar 20 persen. Dengan menerapkan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat memberikan motivasi finansial kepada pasangan agar bersedia memiliki keturunan, sekaligus mengurangi dampak negatif dari penurunan populasi yang dapat mempengaruhi perekonomian negara.

Belarus

Negara Eropa lainnya yang menerapkan kebijakan serupa adalah Belarus. Pemerintah Belarus menawarkan bantuan keuangan kepada keluarga yang memiliki anak dalam bentuk tunjangan langsung dan dukungan jangka panjang. Saat seorang anak lahir, orang tua akan menerima bantuan dana sebesar 1,28 lakh rupee atau sekitar 25 juta rupiah. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan tambahan sebesar 18.000 rupee atau sekitar 3,5 juta rupiah setiap bulan selama tiga tahun pertama kehidupan anak.

Pilihan Editor: Ketika Paus Fransiskus Memuji Keluarga di Indonesia Memilih Membesarkan Anak

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus