Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kisah Abdul Ahad Mohmand Kosmonot Afghanistan Pertama ke Luar Angkasa

Kosmonot Abdul Ahad Mohmand asal Afghanistan, astronot muslim keempat yang menghabiskan 9 hari Stasiun Luar Angkasa Mir. Sekarang menjadi akuntan.

8 September 2022 | 07.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Ahad Mohmand berasal dari suku Momand, Pashtun, Afghanistan yang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kabul pada 1976. Kemudian, ia menghadiri Akademi Udara Militer Gagarin di Monino, Uni Soviet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah lulus, Mohmand bertugas di Angkatan Udara Afghanistan dan kemudian dilatih di Uni Soviet sebagai pilot dan astronot profesional. Awalnya, ia masuk ke dalam cadangan bagi kosmonot Afghanistan lainnya, Mohammad Dauran Ghula Masum di Misi Soyuz TM-6. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyelesaikan pelatihan kosmonotnya, Mohmand meluncur ke luar angkasa sebagai kosmonot penelitian pada 29 Agustus 1988 dengan Komandan Vladimir Lyakhov dan Insinyur Penerbangan Valery Polyakov. Diikutsertakannya Mohmand dalam misi merupakan simbol penting selama Perang Soviet-Afghanistan.

Perjalanan Luar Angkasa Abdul Ahad Mohmand

Uni Soviet menganugerahi penghargaan Ordo Lenin dan gelar Pahlawan kepada Abdul Ahad Mohmand, karena melakukan eksperimen penelitian dan melakukan pengamatan Afganistan dari luar angkasa selama 9 hari. Pada 6 September, Mohmand dan Lyakhov meninggalkan Mir dengan menumpang Soyuz TM-5 yang pendaratan awal gagal karena gangguan sinar matahari, yang menyebabkan kebingungan pada sensor inframerah.

Selama sembilan hari tinggal di stasiun luar angkasa Mir, Mohmand mengambil foto negaranya, berpartisipasi dalam eksperimen astrofisika, medis, dan biologi. Dia juga berbicara dengan Presiden Afghanistan Mohammed Najibullah. 

Mohmand menjadi kosmonot pertama yang berbicara bahasa Pashto, salah satu dari dua bahasa resmi Afghanistan. Ia melakukan panggilan telepon ke ibunya, yang khawatir akan keselamatan putranya. 

Lalu, ia diangkat menjadi Deputi Menteri Penerbangan Sipil dengan masa jabatan yang pendek, karena kegagalan pasukan Uni Soviet melawan pengambilalihan dari Mujahidin. Ini menandai runtuhnya Pemerintahan Najibullah pada 1992, Mohmand memutuskan untuk pindah ke Jerman dan menjadi warga negara Jerman pada 2003. 

Menjadi pengungsi politik, Abdul Ahad Mohmand memutuskan bekerja di layanan percetakan dan sekarang berprofesi sebagai akuntan yang tinggal di Ostfildern, Jerman. 

BALQIS PRIMASARI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus