Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak laki-laki, 7 tahun, di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Cina, dengan cepat mendapatkan lebih dari 230 ribu followers (pengikut) setelah rekaman video yang memperlihatkannya sedang melakukan eksperimen ilmu pengetahuan alam di unggah secara online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari asiaone.com, Sabtu, 3 Agustus 2019, anak laki-laki itu di internet dikenal dengan nama Pika. Lebih dari 100 unggahan video singkatnya memperlihatkan dia sedang bereksperimen dengan teori-teori ilmu pengetahuan alam yang dipelajarinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, Pika dengan antusias memperlihatkan pada kedua orang tuanya peragaan ilmu pengetahuan di rumahnya yang dia pelajari di sebuah acara sekolah. Ibu Pika lalu mendorongnya untuk melakukan lebih banyak eksperimen ilmiah.
Pika, anak laki-laki, 7 tahun, di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Cina, merekam setiap eksperimen ilmiah bersama ibunya. Sumber: china daily/handout/asiaone.com
Video pertama Pika di unggah pada April 2019 yang diambil oleh ibunya secara diam-diam. Dalam video pertama itu terlihat sebuah balon ditiup oleh karbon dioksida yang dibuat dari cuka dan baking soda dalam sebuah botol plastik. Video ini dengan cepat menarik penggemar.
Melihat hal ini, ibu Pika mulai berselancar di dunia maya mencari eksperimen ilmu pengetahuan alam dan membeli buku-buku mendorong putranya agar mau muncul lagi di video-video berikutnya. Ketika Pika sedang tidak mood, ibunya mendorongnya dengan kalimat agar tidak setengah-setengah saat melakukan hal yang disukainya. Para pengguna internet juga memotivasi Pika agar terus melakukan eksperimen ilmu pengetahuan alam.
“Saya membacakan kata-kata penyemangat dari para pengguna internet dan dia pun jadi gembira,” kata ibu Pika.
Pika mempelajari sebuah eksperimen yang sudah ada, bukan membuat eksperimen baru. Ibunya mengaku merekam setiap eksperimen ilmiah yang dilakukan Pika bukan untuk memamerkan kejeniusan putranya, namun untuk mendokumentasikan proses belajar anaknya dan membagikan hal-hal menarik ini dengan orang lain.