Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kolumbia

Polisi kolombia berhasil menembak mati gembong narkotik gonzalo r gacha, 42. bagi sebagian rakyat columbia, ia adalah donatur sekaligus pelindung mereka. mayat gacha diterbangkan ke bogota.

23 Desember 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN revolver di tangan, raja kedua pengedar narkotik setelah Escobar itu terkapar dekat sebuah truk. Mati. Anak laki-lakinya beserta 5 pengawal pribadi pun tewas. Itulah hasil sergapan polisi Columbia, hasil terbesar sejak perang narkotik dicanangkan Presiden Virgilio Barco empat bulan lalu. Penyergapan dilakukan Jumat siang pekan lalu. Dua helikopter polisi dikirim membuntuti Gacha, yang tampaknya sedang piknik di Tolu, 600 km utara Bogota. Sadar akan bahaya, Gacha, yang lebih dikenal dengan julukan si Orang Meksiko, berikut rombongannya kabur dan berpencar di sekitar gudang gas alam dekat tempat persembunyian mereka. Satuan komando polisi yang terus mengikuti mereka mendapat sambutan granat dan senapan mesin. Pertempuran pun pecah. Polisi menang. Si Orang Meksiko lahir dari keluarga miskin 42 tahun lalu di Pacho, 65 km dari Bogota. Setelah bersimbah harta dari bisnis kokainnya, Gacha membangun tempat kelahirannya dengan gaya Meksiko. Bagi sebagian masyarakat Colombia, Gacha adalah donatur sekaligus pelindung mereka. Ia juga menyediakan tanah luas untuk pusat latihan tempur tentara Kartel Medellin. September lalu Pemerintah Colombia menyediakan hadiah US$ 233.000 bagi siapa saja yang bisa menunjukkan persembunyian Escobar dan Gacha. Simpanan kedua gembong narkotik di bank-bank di lima negara sebesar US$ 61,8 juta dolar dibekukan. Selain berdagang obat bius, dosa kelompok Medellin yang lain adalah membunuh Jaksa Agung Rodrigo Lara Bonilla dan kandidat residen Jaime Pardo Leal meledakkan pesawat udara Colombia 27 November lalu yang membawa korban 107 penumpang dan awaknya. Terakhir, dua pekan lalu, mereka meledakkan bom mobil di depan kantor intelijen Colombia: 63 orang meninggal dan 653 luka-luka. Sabtu pekan lalu mayat mereka dikuburkan di pemakaman umum di Kota Sincelejo, tanpa dihadiri sanak keluarga. Minggu keesokan harinya, atas permintaan Luz Maria Celades, ibu Freddy Gacha, kuburan dibongkar. Mayat Gacha dan yuniornya diterbangkan ke Bogota dengan pesawat pribadi untuk dikuburkan di Pacho. Presiden Barco ternyata tak mudah digertak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus