Korban Meninggal Kebakaran Yunani Ditemukan Saling Berpelukan

TEMPO.CO, Jakarta - 26 korban tewas ditemukan dalam kebakaran hutan yang mengamuk di sepanjang resor tepi laut di dekat ibu kota Yunani, dan menamnah jumlah korban tewas sedikitnya 50 orang. 26 korban tewas diyakini merupakan kelompok keluarga atau teman yang ditemukan berkerumun bersama, beberapa dari mereka bahkan terlihat saling berpelukan.

"Sayangnya kami menemukan 26 mayat hangus di antara dua rumah," ujar Nikos Economopoulos, Ketua Palang Merah Yunani, seperti dilaporkan Reuters, 24 Juli 2018.

Baca: Gelombang Panas Melanda Jepang, 77 Orang Tewas

Seorang saksi sebelumnya mengatakan dia telah melihat mayat di daerah itu, dan telah mendengar laporan tentang beberapa korban lainnya, beberapa meter dari pantai tempat ratusan orang melarikan diri.

Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas tebing di mana terlihat pohon-pohon yang terbakar di garis pantai di Mati , di timur Athena, Selasa, 24 Juli 2018. Kebakaran hutan melanda daerah pantai populer dekat ibukota Yunani dan telah membakar rumah, mobil dan hutan, serta menewaskan puluhan orang.[AP Photo / Thanassis Stavrakis]

Petugas penyelamat masih mencari-cari korban di rumah dan mobil yang hangus di dalam kebakaran paling mematikan, yang ada di daerah Rafina di sebelah timur laut Athena, dan ada kekhawatiran korban tewas bisa meningkat. Hingga kini lebih dari 170 orang dirawat di rumah sakit karena cedera termasuk luka bakar.

Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, seperti dilansir dari Associated Press, menyatakan tiga hari berkabung nasional bagi mereka yang tewas dalam kebakaran paling mematikan yang melanda Yunan dalam satu dekade.

Baca: Ratusan Warga Laos Hilang Akibat Bendungan Air Raksasa Jebol

Ada dua kebakaran hutan besar, yakni 30 kilometer di timur laut Athena dekat Rafina, dan 50 kilometer lainnya di barat ibukota di Kineta yang terjadi selama musim panas dan kering di Yunani.

Kebakaran diperparah oleh angin kencang, sehingga nyala api menyebar dengan cepat ke kota-kota tepi pantai dan bergerak cepat menuju mobil atau rumah penduduk dan memaksa warga melarikan diri.