Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Korban penembakan massal di sekolah dasar Uvalde, negara bagian Texas, Amerika Serikat, telah mengajukan gugatan class action atau semacam tuntutan kolektif senilai USD$27 miliar atau Rp 416 triliun terhadap sejumlah entitas dan pejabat publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Penembakan di Texas, 18 Anak-anak Tewas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka mencari ganti rugi atas trauma yang dialami akibat kebrutalan tersebut.
Gugatan yang diajukan pada Selasa, 29 November 2022, di Pengadilan AS untuk Distrik Barat Texas, menyebutkan bahwa kota Uvalde, Departemen Kepolisian, Distrik Sekolah, Departemen Keamanan Publik negara bagian hingga beberapa polisi dan pejabat sekolah, telah diduga gagal mengikuti protokol untuk penembak aktif.
Tragedi 24 Mei 2022 mengguncang Amerika Serikat. Peristiwa penembakan itu menewaskan 19 anak dan dua guru. Itu adalah penembakan sekolah AS paling mematikan dalam hampir satu dekade. Selain korban tewas, banyak anak terluka.
Anak-anak sekolah yang dibantai berusia 9 hingga 11 tahun. Polisi menunggu lebih dari satu jam saat beberapa anak meminta bantuan, sebelum menyerbu ruang kelas dan membunuh penembaknya.
Pengacara Charles Bonner, yang mengajukan gugatan itu mengatakan, class action berupaya mencari ganti rugi bagi para penyintas termasuk orang tua yang anak-anaknya terbunuh dan anak-anak yang menyaksikan pembantaian itu.
Bonner menambahkan, siapa pun yang berada di "zona bahaya" dapat bergabung dengan gugatan itu.
"Orang tua memberi tahu kami bahwa anak-anak mengancam bunuh diri, mereka benar-benar berubah dari keadaan mereka pada 23 Mei, sehari sebelum kejadian," kata Bonner kepada wartawan di Uvalde, Rabu, 30 November 2022.
“Seorang anak mengalami mimpi buruk bahwa dia mengalami serangan jantung. Bahkan dua anak. Orang tua trauma karena mereka telah melihat perubahan siang dan malam yang total ini.”
Seorang juru bicara kota Uvalde mengatakan pada Kamis, 1 Desember 2022, bahwa kota tersebut belum menerima gugatan tersebut dan tidak akan mengomentari litigasi itu.
Perwakilan untuk Departemen Kepolisian Uvalde, Distrik Sekolah Independen Konsolidasi Uvalde, Departemen Keamanan Publik dan mantan kepala kepolisian distrik sekolah tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Bonner mengatakan dia bekerja dengan advokat pencegahan kekerasan senjata Everytown sehubungan dengan gugatan terpisah yang diajukan Everytown pada Senin lalu terhadap banyak terdakwa yang. Organisasi ini juga menggugat Daniel Defense, pembuat senjata api AR-15 yang digunakan oleh penembak remaja berusia 18 tahun itu.
Daniel Defense tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Secara terpisah, kota Uvalde pada Kamis menggugat Jaksa Christina Mitchell karena tidak menyerahkan materi investigasi terkait penembakan tersebut. Kota meminta hakim negara bagian untuk memaksa kantor Mitchell menyerahkan catatan dari semua lembaga penegak hukum.
Kantor kejaksaan mengatakan tidak ada komentar atas gugatan tersebut.
AL ARABIYA