Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam gempa bumi di Haiti setidaknya sudah berjumlah 1.941 orang. Sedangkan mereka yang selamat dari musibah ini mulai kelaparan, kekurangan tenda penampungan dan perawatan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak ada cukup dokter sehingga anak saya sekarang meninggal,” kata Lanette Nuel, warga Haiti, sambil duduk di luar rumah sakit Les Cayes, disamping jenazah putrinya. Kota Les Cayes adalah salah satu kota yang paling parah terguncang oleh gempa pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Warga berjalan melewati reruntuhan bangunan setelah gempa mengguncang Les Cayes, Haiti, 14 Agustus 2021. Gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo pada Sabtu, 14 Agustus 2021, pukul 8.30 pagi waktu setempat dan menghancurkan gereja-gereja, hotel, sekolah dan rumah-rumah warga. Jose Flecher/Social Media via REUTERS
Gempa bumi pada akhir pekan lalu berkekuatan 7,2 skala richter, yang menghancurkan ribuan gedung. Haiti adalah salah satu negara paling miskin di benua Amerika, yang saat ini masih dalam proses pemulihan atas gempa 11 tahun silam dan menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
Selain korban tewas, gempa bumi pada Sabtu, 14 Agustus 2021, juga menyebabkan setidaknya 9.915 orang hilang. Badan Perlindungan Warga Sipil Haiti pada Selasa sore, 17 Agustus 2021, melaporkan mereka yang hilang kemungkinan terkubur puing-puing bangunan.
Upaya pemulihan pasca-bencana alam di Haiti berjalan rumit karena gejolak politik di negara itu dan sulitnya akses jalan dari Ibu Kota ke lokasi bencana karena adanya kelompok-kelompok tertentu yang menguasai poin-poin tertentu.
“Keluarga-keluarga di Haiti tak terhitung banyaknya yang kehilangan segalanya karena gempa bumi dan sekarang mereka benar tinggal dengan air menggenangi kaki-kaki mereka karena banjir,” kata Bruno Maes, utusan khusus UNICEF untuk Haiti.
Setelah gempa bumi, warga Haiti saat ini juga harus berjuang menghadapi badai tropis, yang berupa hujan lebat sehingga berpotensi menimbulkan banjir bandang. Data UNICEF memperlihatkan sekitar setengah juta anak-anak di Haiti tidak punya akses untuk berlindung ke tenda-tenda penampungan, air bersih, perawatan kesehatan dan kebutuhan gizi.
Sumber: Reuters