Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Selatan Digegerkan Deepfake Pornografi Anak Sekolah di Grup Telegram

Sebuah grup Telegram mahasiswa Korea Selatan disebut berisi konten pornografi deepfake yang memicu kemarahan publik.

28 Agustus 2024 | 08.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol meminta agar dilakukan penyelidikan terhadap pornografi deepfake. Seruan ini muncul setelah adanya laporan media bahwa ruang obrolan Telegram berbagi gambar eksplisit anak di bawah umur di sekolah dan universitas terkait pornografi yang memicu kemarahan publik. Deepfake adalah kecerdasan buatan yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korea Selatan memiliki internet tercepat di dunia. Para aktivis mengatakan Korea Selatan juga memiliki epidemi kejahatan seks digital yang akut, termasuk balas dendam pornografi dan penggunaan kamera mata-mata. Tidak ada undang-undang yang memadai untuk menghukum pelanggar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang penyiar Korea Selatan melaporkan minggu lalu bahwa para mahasiswa di sebuah universitas mengelola ruang obrolan Telegram ilegal tempat mereka berbagi materi pornografi deepfake tentang rekan-rekan perempuannya. Ini adalah salah satu dari serangkaian kasus besar yang telah memicu kemarahan publik.

"Baru-baru ini, video deepfake yang menargetkan individu yang tidak disebutkan namanya telah menyebar dengan cepat melalui media sosial," kata Presiden Yoon Suk Yeol dalam rapat Kabinet. "Banyak korban yang masih di bawah umur, dan sebagian besar pelaku juga telah diidentifikasi sebagai remaja," katanya.

Yoon meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh dan menangani kejahatan seks digital ini untuk memberantasnya sepenuhnya. 

Pelaku dilaporkan menggunakan platform media sosial seperti Instagram untuk menyimpan atau mengambil gambar layar korban. Foto-foto ini kemudian digunakan untuk membuat materi pornografi deepfake.

"Masalah terbesar dengan pelecehan seksual daring adalah sulit dihapuskan. Korban sering kali menderita tanpa menyadarinya," kata Bae Bok-joo, aktivis hak-hak perempuan dan mantan anggota Partai Keadilan minoritas.

CHANNEL NEWS ASIA 

Pilihan editor: Israel Dapat Kiriman Pasokan Militer AS ke-500

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus