Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian metropolitan Chengdu di barat daya Cina mengumumkan lockdown sehingga 21,2 juta warga di sana tak bisa keluar rumah kecuali untuk hal mendesak. Bukan hanya itu, selama empat hari ke depan juga akan dilakukan tes massal Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chengdu adalah Ibu Kota Provinsi Sichuan dan salah satu wilayah paling padat penduduknya di Cina serta punya peran penting secara ekonomi. Namun saat ini kota-kota yang ada di Chengdu sedang terseok-seok menghadapi wabah Covid-19.
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung berdiri di belakang penghalang yang menutup area perumahan di bawah penguncian, menyusul wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 29 Maret 2022. Cina melaporkan ada 13.287 kasus Covid-19 baru pada Sabtu kemarin. REUTERS/Aly Song
Dalam pernyataan pemerintah daerah Chengdu, warga diperintahkan untuk berada di rumah mulai pukul 6 sore terhitung mulai Kamis, 1 September 2022. Rumah tangga hanya diperbolehkan satu orang per hari untuk ke toko membeli barang-barang kebutuhan.
Di Chengdu, pada Rabu, 31 Agustus 2022, dilaporkan ada 157 kasus virus corona yang ditularkan secara domestik (antar warga). Chengdu telah menjadi kota terbesar di Cina yang berstatus lockdown setelah Shanghai, yang lockdown pada April dan Mei 2022.
Masih belum diketahui apakah lockdown di Chengdu akan dicabut setelah tes massal virus corona berakhir pada Minggu, 4 September 2022.
Sebagian besar kota-kota lain di Cina, seperti Shenzhen dan Dalian, juga memperketat aturan Covid-19 pada pekan ini. Warga diminta bekerja dari rumah (WFH) dan tempat-tempat hiburan di sejumlah distrik ditutup.
Kebijakan lockdown yang diberlakukan telah menghambat aktivitas jutaan orang dan meningkatkan tantangan pada Cina untuk meminimalkan dampaknya pada perekonomian. Cina menargetkan nol kasus Covid-19.
Hal tersebut membuat sebagian besar wilayah-wilayah perbatasan Cina untuk pelancong asing, ditutup. Kebijakan Cina itu bertolak belakang dengan negara-negara lain di dunia yang mencoba hidup bersama virus corona.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.