Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Langkah berikutnya, datuk harun ?

Bekas menteri besar selangor dan pimpinan umno, datuk harun idris, dibebaskan dari penjara, membuka lagi peluang bagi datuk harun untuk terjun ke gelanggang politik. (ln)

11 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAMA Datuk Harun Idris, yang tenar sekitar 1970-an di Malaysia, kini muncul lagi. Dipecat dari pimpinan partai (UMNO) yang berkuasa tahun 1976 oleh PM Datuk Hussein Onn, ia pekan lalu dibebaskan setelah mendekam di penjara selama 3« tahun. Secara resmi pengampunan datang dari Yang Dipertuan Agong berkenaan dengan hari Kemerdekaan Malaysia ke-25, tapi tentu dengan keputusan dari kantor PM Mahathir Mohamad. Datuk Harun telah dijatuhi hukuman 6 tahun karena terlibat korupsi. Setiap pemerintah yang mau membebaskan bekas Menteri Besar Selangor itu menimbulkan berbagai spekulasi politik. Apalagi Mahathir yang menggantikan Datuk Hussein Onn tahun lalu kini tengah gencar melancarkan kampanye "pemerintah bersih". Ia sedang rajin menindak anak buahnya yang terlibat korupsi. Datuk Harun diajukan ke pengadilan dalam 2 sidang terpisah, yaitu tahun 1976 dan 1977. Sebagai Menteri Besar Selangor ia diadili dengan tuduhan menerima suap M$250.000 (US$ 105.000). Kasus ini berkaitan dengan pengalihan tanah negara ke Bank Hongkong dan Shanghai di Kuala Lumpur. Karenanya, ia dihukum 2 tahun. Belum sempat menjalani hukumannya, Harun Idris awal 1977 mesti diadili lagi. Kali ini ia dituduh melakukan korupsi di Bank Rakyat, bank pemerintah yang dipimpinnya. Bersama kedua pembantunya, ia dituduh menyelewengkan uang negara untuk menyelenggarakan dan menutup biaya pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Joe Bugner di Kuala Lumpur (Juli 1975). Untuk itu ia dijatuhi hukuman 4 tahun lagi. Selama Hussein Onn menjadi kepala pemerintahan, upayanya untuk bebas dari hukuman selalu kandas. Pengadilan banding menolak pembelaan dan sangkalannya. Bahkan kemudian pengadilan tinggi mengukuhkan hukuman total 6 tahun penjara. Ketika itu boleh dibilang tanpa harapan baginya bisa bebas lebih dini. Tapi Agustus lalu -- dengan Datuk Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri -- Harun Idris mendapat remisi. Kewajibannya tinggal di ruang VIP penjara Kuala Lumpur sejak Maret 1978 hauya 40 bulan. Artinya, masa hukuman yang harus dijalani selesai minggu lalu. Ia memperoleh pengampunan -- biasa diberikan Yang Dipertuan Agong pada Hari Kemerdekaan -- bersama 47 orang yang ditahan berdasarkan Undang-undang Keamanan Dalam Negeri (ISA) dan 268 narapidana lainnya. Pembebasannya itu, membuka lagi peluang bagi Datuk Harun untuk terjun ke gelanggang politik. Di kalangan partai, ia masih tergolong "tiga besar" yang berpengaruh, menempati urutan setelah Mahathir dan Musa Hitam, masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden partai. Sebagai contoh, setelah kantor perdana menteri mengumumkan remisinya, banyak pendukung Datuk Harun bersorak sorai dan meramalkan ia akan bangkit lagi. Boleh dibilang, ia tinggal maju satu-dua langkah saja untuk bisa meraih pucuk pimpinan UMNO -- yang berarti juga menjadi perdana menteri. Tatkala pamornya lagi menanjak akhir 1960-an sampai awal 1970-an -- Menteri Besar Selangor ini juga memangku jabatan penting dalam UMNO, sebagai ketua bidang pemuda. Ia juga menjadi Direktur Bank Rakyat milik pemerintah. Karena popularitasnya di partai, ia punya peluang besar untuk merebut kursi PM -- yang ketika itu diduduki Hussein Onn. Namun jalan Datuk Harun kini tidak semulus 6 tahun silam. Usianya sudah lanjut, 57 tahun. Saingannya, Mahathir dan Musa Hitam -- yang kelihatan semakin kokoh dalam pemerintahan -- masih lebih muda. Dan keduanya diduga menilai Datuk Harun masih berguna dalam UMNO tapi tak berpotensi lagi menjadi tokoh utama. "Pasaran" srekulasi para pengamat politik di Malaysia ialah Datuk Harun bakal mendapat kursi sekjen. Dan akan terbuka peluang baginya mungkin sebagai kingmaker, tokoh berpengaruh yang mengatur di belakang layar. Ringkasnya, dia belum kehilangan kharisma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus