Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Usul reagan "tidak buruk"

Sesudah evakuasi, 9 butir usul dari presiden a.s, ronal reagan, untuk menyelesaikan soal palestina ditolak israel, ktt di fez akan menentukan sikap dunia arab. (ln)

11 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBELAS meriam serentak menggelegar untuk Yasser Arafat. Pemim pin PLO itu berdiri di geladak kapal AtIantis, siap meninggalkan Beirut basis perjuangannya selama 12 tahun. Beberapa truk tentara Prancis sebelumnya mengawal keberangkatan Arafat ke pelabuhan, sementara para pendukungnya terutama dari pasukan golongan kiri Libanon mengelu-elukan sepanjang jalan. Mereka berseru, "Revolusi sampai menang!" Atlantis membawa Arafat ke Athena, Yunani. Di sana ia disambut hangat oleh PM Andreas Papandreaou. Kemudian (3 September), Arafat tiba di Tunis, langsung diterima dalam pelukan Presiden Habib Bourguiba. Kota Tunis direncanakan sebagai basis perjuangan PLO yang baru dan Hotel Salwa mungkin menjadi markas Arafat untuk sementara. Rombongan PLO terakhir yang keluar dari Beirut berangkat (1 September) dengan kapal Mediterranean Sun menuju Tartus, Suriah. Dengan ini diperkirakan sudah 15.000 pejuang PLO, PLA dan tentara Suriah meninggalkan Beirut, 2 hari lebih cepat dari jadwal yang dirancang Philip Habib. Segera kemudian, Presiden AS Ronald Reagan membacakan pidato prakarsa perdamaian, terdiri atas 9 butir yang isinya dinilai kontroversial, khususnya bagi Israel. Intinya: þ otonomi penuh bagi penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalut Gaza. þ pemilihan umum untuk membentuk pemerintahan sendiri Palestina, agar terbukti kemampuan bangsa itu mengatur diri sendiri. þ penghentian pemukiman baru Israel di kedua wilayah tersebut. þ pengalihan kekuasaan domestik Israel secara tertib dan damai kepada penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pemindahan kekuasaan itu tidak boleh mengganggu syarat-syarat keamanan bagi Israel. þ AS tidak akan mendukung pembentukan negara Palestina merdeka di kawasan itu, juga tidak mendukung aneksasi oleh Israel di kawasan yang sama. þ AS berteguh dalam prinsip perlu adanya pemerintahan sendiri bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam kaitan dengan Yordania ini menciptakan peluang paling baik ke arah terwujudnya perdamaian di Timur Tengah. þ konflik Arab-Israel hendaknya diselesaikan lewat perundingan, termasuk di sini pertukaran wilayah, yang akan dibahas oleh Yordania dan Israel. þ kota Yerusalem, harus satu, tidak terpecah-pecah status akhirnya ditentukan lewat perundingan. þ dukungan AS terhadap keamanan Israel tetap, tidak berubah. Rencana perdamaian Reagan itu bukan saja mengejutkan, tapi juga menimbulkan amarah di kalangan pengambil keputusan di Israel. Hingga kabinet PM Menachem Begin pekan lalu menolak semua usul Reagan karena dianggap amat berbahaya bagi Israel. Lebih dari itu dipastikan Israel tidak akan berunding dengan pihak mana pun. Sekretaris kabinet, Dan Meridor, menegaskan bahwa rencana Reagan itu ditolak dengan suara bulat. Pernyataan resmi Israel itu juga membahas usul Reagan satu persatu dengan kesimpulan: semua bertentangan dengan persetujuan Camp David (1978), satu-satunya sarana perdamaian yang diakui Israel. Pemukiman akan diteruskannya. Otonoml ditafsirkan Israel hanya berlaku atas penduduk bukan wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pengkaitan wilayah itu dengan Yordania dianggap menyerahkannya pada pemerintahan Palestina. Bahwa Palestina harus mengurus keamanannya sendiri, oleh Israel ditafsirkan penyerahan Tepi Barat pada PLO dan ini tak lain berarti "pertumpahan darah ." PM Begin konon telah menulis surat balasan kepada Presiden Reagan, sementara para pejabat tinggi Israel menyesalkan sikap Amerika yang "sama sekali tidak berusaha menghubungi kami lebih dahulu, sebelum rencana itu diumumkan." Ditandaskan pula bahwa pemukiman Tepi Barat akan tetap diteruskan oleh Israel karena itu "hak kami." Dalam waktu dekat justru akan dibuka 3 pos pemukiman baru di sana. Menghadapi tangkisan keras Israel, Menharl AS Casper Weinberger menyatakan bahwa Presiden Reagan tidak akan mudah mengubah usulnya yang sudah dipersiapkan dengan matang dan seksama. "Saya tahu Presiden tidak berada pada posisi menyenangkan," kata Weinberger lagi sehabis pembicaraan dengan Menlu Israel Yitzhak Shamir. Mesir ternyata menyambut baik "aspek positif" dalam rencana perdamaian Reagan yang dikatakan dapat menciptakan momentum ke arah proses perdamaian. Begitu keputusan kabinet, menyusul perundingan antara Presiden Husni Mubarak dan Menhan Casper Weinberger di Kairo. Sebelumnya dari Amman (Yordania) diperoleh sambutan yang sama dengan catatan: rencana Reagan akan dibahas dan dirundingkan lebih dahulu dengan Yasser Arafat. Sedangkan Menlu AS Shultz menyatakan bahwa Raja Hussein dari Yordania belum memberi kepastian untuk terlibat aktif dalam rencana itu. Sumber lain berpendapat, Hussein tidak akan bertindak tanpa dukungan negara-negara Arab. Arab Saudi dikabarkan sedang mempelajari rencana yang sama, sementara Tunisia menilainya "selangkah lebih maju". Suriah menilainya sebagai "permainan baru yang menyesatkan" dan Uni Soviet menudingnya sebagai "bagian dari rencana lebih besar untuk memantapkan pengaruh AS di kawasan itu." Sementara itu Menlu PLO Farouk Kaddoumi berkomentar, "Rencana itu tidak buruk benar." Tidak kurang menarik adalah pengumpulan pendapat umum yang dilakukan koran Jerusalem Post dengan hasil: 40% warga Israel setuju melepaskan wilayah Tepi Barat. Bersamaan dengan itu, pemimpin oposisi Shimon Peres memuji usul Reagan, bahkan sedia berkampanye menentang Begin demi suksesnya rencana perdamaian itu. KTT Liga Arab yang dibuka awal pekan ini di Fez, Maroko, dalam agendanya mencantumkan rencana perdamaian Reagan paling atas, menyusul rencana perdamaian Fahd, Raja Hassan II dari Maroko dan Presiden Tunisia Habib Bourguiba. Dari 22 negara anggotanya, Irak dan Libya tidak hadir, sedangkan Libanon mengirim delegasi tingkat menteri, berhubung Presiden terpilih Bashir Gamayel baru akan dilantik 23 September. Seorang pejabat tinggi AS mengharapkan KTT yang juga dihadiri wakil PLO itu dapat memberikan dukungan pada Yordania untuk ikut berperan dalam proses perdamaian. Sementara itu utusan khusus AS Philip Habib beristirahat di Prancis sebelum kembali sibuk membicarakan detil yang menyangkut Libanon. Yang tidak kurang pentingnya, ia menerima Medali Kemerdekaan, satu penghargaan tertinggi Pemerintah AS yang diberikan pada penduduk sipil. DI Beirut pekan lalu terjadi bentrokan kecil-kecilan antara golongan Islam- Kristen sesudah polisi berusaha menguasai daerah bekas pendudukan PLO. PM Shafik Wazzan menandaskan pembatasan persenjataan ketat di Beirut Barat dan Beirut Timur. Sebelum itu tentara Libanon sudah melarang pasukan sukarela Islam ataupun pasukan Kristen membawa atau menembakkan senjata, mengenakan seragam militer, memasang rintangan jalan ataupun menulis slogan-slogan. Justru dalam peningkatan keamanan di Beirut itu, seorang kolonel Prancis mati tertembak peluru sniper ketika ia memeriksa sebuah gedung PBB. Hari Jumat itu juga, PM Begin dikabarkan telah mengadakan pertemuan rahasia dengan Bashir Gemayel. Pada kesempatan itu, menurut Radio Israel, Begin mengkritik Gemayel yang tidak bersedia meresmikan hubungan persahabatan dengan Israel. Kantor Gemayel membatah keras berita dari Israel ini tanpa keterangan terperinci. Sementara Suriah menunjukkan gelagat tidak senang akan pendekatan Israel-Gemayel. Bentrokan keras antara pasukan Israel dan Suriah di Libanon diduga bisa saja terjadi sewaktu-waktu, meski korban jiwa di kedua pihak akan besar sekali. Sebegitu jauh nampaknya Israel berusaha menahan diri, sampai serah terima jabatan Presiden baru berlangsung (23 September) di Libanon. Presiden terpilih Gemayel akan mengalami posisi penting dan genting selama 6 tahun masa jabatannya. Dan Israel sejak pagi sekali sudah berusaha memanfaatkan posisi Gemayel untuk memantapkan posisi mereka sendiri di kawasan yang rawan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus