Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1.440 gempa bumi telah mengguncang Pulau Santorini, Yunani, sejak 1 Februari 2025, menurut catatan Institut Geodinamika pada Rabu seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari jumlah tersebut, sekitar 440 di antaranya berkekuatan di atas 3 skala Richter (SR) dan 73 gempa melebihi 4 SR.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pulau itu juga mencatat 45 gempa pada Rabu, dua di antaranya berkekuatan di atas 4 SR dan 10 gempa di atas 3 SR.
Gempa beruntun itu membuat pemerintah Yunani menggelar pertemuan darurat di Athena. Rapat yang dipimpin Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis itu dihadiri Menteri Perlindungan Sipil Vassilis Kikilias dan sejumlah pakar.
Dalam pertemuan itu, Efthymios Lekkas, ahli geologi terkemuka yang mengepalai Badan Perencanaan dan Perlindungan Gempa (OSAP), memperingatkan risiko tinggi akan terjadinya tanah longsor di pulau tujuan wisata itu.
Kendati demikian, pakar geofisika dan seismologi terkemuka Kostas Papazachos mengatakan aktivitas seismik sepertinya sudah mulai reda. Dia meminta warga Santorini untuk tetap tenang.
Setelah rapat tersebut, PM Mitsotakis menyatakan bahwa saat ini, pemerintah Yunani merasa sedikit lebih optimistis ketimbang pada hari sebelumnya.
Mitsotakis telah mengimbau publik Yunani untuk tenang usai ribuan gempa bumi membuat penduduk pulau Santorini, dan tetangganya di Laut Aegea, bergetar.
Seperti dilansir Al Jazeera, ribuan penduduk setempat dan wisatawan menggunakan feri dan penerbangan untuk meninggalkan Santorini dan pulau-pulau tetangga Anafi, Ios dan Amorgos, di tengah kekhawatiran bahwa getaran, yang sejauh ini menyebabkan kerusakan minimal dan tidak ada cedera, dapat mengindikasikan gempa bumi yang lebih besar.
Kota Santorini di Yunani. Shutterstock
Pulau Santorini berbentuk bulan sabit yang indah adalah rumah bagi gunung berapi yang tidak aktif. Namun, komite ahli yang dibentuk untuk memantau situasi mengatakan diperkirakan 200 gempa berkekuatan 3 atau lebih telah tercatat, tetapi menekankan fenomena itu "tidak terkait dengan aktivitas vulkanik".
Santorini menarik lebih dari tiga juta pengunjung setiap tahun ke desa-desa bercat putih yang dibangun di sepanjang tebing dramatis yang dibentuk oleh letusan gunung berapi besar-besaran sekitar 1620 SM. Ini dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi yang terbesar dalam sejarah manusia.
Letusan itu menghancurkan sebagian besar pulau, menyelimuti area yang luas dalam abu bermeter dan diyakini telah berkontribusi pada kemunduran peradaban Minoa kuno, yang telah berkembang di wilayah tersebut.
Meskipun Santorini masih memiliki gunung berapi aktif, letusan terakhir yang menonjol terjadi pada 1950.
"Apa yang harus kita sadari adalah bahwa gunung berapi Santorini menghasilkan ledakan yang sangat besar setiap 20.000 tahun," kata Efthymios Lekkas, ahli seismologi dan kepala komite pemantauan ilmiah untuk Busur Vulkanik Yunani, pekan lalu.
Pilihan Editor: Santorini: Gempa Mengguncang Tempat Wisata Terkenal Yunani hingga Penduduk Mengungsi