Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lecehkan Wanita Muslim secara Virtual, 3 Warga India Ditangkap Polisi

Polisi India menangkap tiga orang karena menyebarkan foto-foto wanita Muslim di aplikasi online seolah-olah sedang lelang virtual

5 Januari 2022 | 21.19 WIB

Warga  mengambil bagian dalam demonstrasi menentang pelecehan seksual di Kolkata, 5 Desember 2018. REUTERS/Rupak De Chowdhuri/Files
Perbesar
Warga mengambil bagian dalam demonstrasi menentang pelecehan seksual di Kolkata, 5 Desember 2018. REUTERS/Rupak De Chowdhuri/Files

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi India menangkap tiga orang dalam kasus dugaan pelecehan komunal karena menyebarkan foto-foto wanita Muslim di aplikasi online seolah-olah sedang melakukan lelang virtual 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Lusinan foto wanita disebar tanpa persetujuan yang bersangkutan dalam aplikasi open source bernama 'Bulli Bai' - sebuah istilah penghinaan - di platform GitHub sebelum dihapus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Polisi di kotaMumbai, yang sedang menyelidiki kasus tersebut, mengatakan mereka telah menangkap dua pria berusia 21 tahun dan seorang wanita berusia 18 tahun.

"Kami sedang menyelidiki apakah ini adalah bagian dari konspirasi yang lebih besar," kata Komisaris Polisi Mumbai Hemant Nagrale kepada wartawan, Rabu, 5 Januari 2022.

Di antara mereka yang menjadi sasaran adalah beberapa jurnalis Muslim India, termasuk Ismat Ara yang melaporkan dan kemudian membagikan di media sosial pengaduan polisi dan mengatakan aplikasi itu "jelas ditujukan untuk menghina wanita Muslim".

Masyarakat Muslim berjumlah sekitar 14 persen dari 1,3 miliar populasi India, dan bagian dari komunitas minoritas yang berselisih dengan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi dan pendukung sayap kanan Hindunya, termasuk mengenai undang-undang kewarganegaraan 2019 yang kontroversial dan memicu protes skala besar.

Pengawas media Reporters Without Borders (RSF) menggambarkan aplikasi itu sebagai "benar-benar mengerikan" dan mendesak pihak berwenang India untuk mengambil tindakan.

"Tidak melakukan apa pun berarti memaafkan bentuk pelecehan yang sangat kejam, suatu bentuk intimidasi yang mendiskriminasi seluruh sektor komunitas jurnalistik dan mengekspos mereka yang menjadi sasaran potensi serangan fisik," kata Daniel Bastard dari RSF.

Platform GitHub menutup aplikasi serupa tahun lalu yang menggunakan gambar wanita Muslim India.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus