Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pabrik kimia meledak di pinggiran kota Bangkok, Thailand, pada Senin dini hari, 5 Juli 2021. Ribuan orang diungsikan, satu orang tewas dan 29 orang lainnya luka-luka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ledakan yang menyebabkan kebakaran hebat terjadi sekitar pukul 3 pagi di sebuah pabrik pembuatan busa dan pelet plastik di dekat Bandara Suvarnabhumi. Peristiwa itu membuat menerbangkan jendela rumah-rumah di sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suara ledakan terdengar hingga beberapa kilometer jauhnya. Saking hebatnya kebakaran tersebut, petugas pemadam kebakaran menggunakan helikopter untuk membuang air di area yang sulit diakses. Pemadaman berlangsung hingga sembilan jam.
Api berhasil dikendalikan pada Senin pagi meski tangki besar berisi bahan kimia styrene monomer masih menyala.
Petugas pemadam kebakaran setempat Chailit Suwannakitpong mengatakan sejumlah penduduk yang bermukim di sekitar area pabrik sudah diungsikan termasuk dokter dan pasien dari rumah sakit utama lingkungan itu. Pemindahan dilakukan karena takut khawatir akan terjadi ledakan susulan.
Seorang saksi mata, Jaruwan Chamsopa, yang tinggal sekitar tiga kilometer dari pabrik, mengatakan ledakan keras di tengah malam memecahkan kaca jendela rumahnya, merusak atap dan menyebabkan bagian langit-langit runtuh. Dia mengatakan jendela setiap rumah di jalannya juga rusak.
"Saya terkejut ketika ledakan itu terjadi," katanya kepada The Associated Press. "Saya keluar dan melihat api besar di langit."
Pihak berwenang memerintahkan evakuasi area 5 kilometer di sekitar tempat kejadian. Pusat evakuasi didirikan di sekolah dan kantor pemerintah bagi mereka yang terpaksa meninggalkan rumahnya.
Ledakan itu menyebabkan gedung terminal di bandara Suvarnabhumi, Bangkok terguncang. Namun pejabat bandara menymatakan tidak ada penerbangan yang dibatalkan akibat peristiwa tersebut.
Baca: Pelaku Usaha Belum Rasakan Manfaat Program Wisata Tanpa Karantina Phuket
DEWI RINA | AP | REUTERS