Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Liga Arab Ajukan Resolusi PBB Terkait Golan

Pertemuan ini menyatukan Raja Arab Saudi dan Emir Qatar di meja yang sama sejak blokade 2017.

2 April 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kendaraan PBB melintas di kawasan Quneitra, dekat Dataran Tinggi Golan, 26 Maret 2019. REUTERS/Omar Sanadiki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TUNIS - Pemimpin negara-negara Arab akan mengusulkan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap keputusan Amerika Serikat mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Keputusan ini diambil dalam konferensi tingkat tinggi Liga Arab yang diselenggarakan di ibu kota Tunisia, Tunis, yang berakhir pada Ahad lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok itu menegaskan bahwa "Golan merupakan wilayah Suriah menurut hukum internasional, keputusan PBB, dan Dewan Keamanan" dalam deklarasi yang dikeluarkan pada akhir pertemuan satu hari tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami menolak dan mengecam keputusan Amerika Serikat untuk mengakui kedaulatan Israel atas Golan," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, seperti dilansir Reuters, kemarin. "Pendudukan adalah kejahatan, dan melegalkannya adalah dosa."

Selain akan mengajukan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB, organisasi negara Arab itu akan mencari pendapat hukum dari Mahkamah Internasional mengenai keputusan Amerika tersebut. Liga Arab pun memperingatkan negara-negara lain untuk tidak mengikuti jejak Washington.

Pernyataan serupa dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengatakan kepada para pemimpin Arab dalam pertemuan itu bahwa setiap resolusi perang di Suriah harus menjamin integritas negara, termasuk Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani pernyataan yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Israel. Negara Zionis itu mencaplok wilayah tersebut pada 1981 setelah merebutnya dari Suriah pada 1967.

Penandatanganan itu disaksikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Senin pekan lalu. Langkah tersebut tidak diakui secara internasional, dan tiga resolusi Dewan Keamanan PBB telah menyerukan agar Israel menarik diri dari wilayah itu. Keputusan Trump juga menuai kritik dari anggota Dewan Keamanan PBB lainnya dan ditolak oleh Uni Eropa.

Sebelumnya, Trump membuat keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang mendapat banyak kecaman dari dunia internasional, terutama negara-negara Arab.

Dalam komunike final KTT Liga Arab, negara-negara anggota organisasi itu juga memperbarui dukungan untuk inisiatif perdamaian Arab. REUTERS | DEUTSCHE WELLE | AP | AL JAZEERA | SITA PLANASARI AQUADINI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus