Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lika-liku Sejarah Greenland, Pulau Terbesar yang Kini Diincar Trump

Pemerintahan Denmark memberikan Greenland pemerintahan sendiri pada 1979

15 Januari 2025 | 15.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Greenland merupakan salah satu tempat di dunia yang tidak memiliki jalan serta berpopulasi sedikit. Ketahui fakta menarik Greenland berikut ini. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESIDEN terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin menjadikan Greenland sebagai bagian dari Amerika Serikat. Ia juga mengatakan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk membuat Denmark menyerahkan pulau tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Greenland adalah tempat yang luar biasa, dan rakyatnya akan sangat diuntungkan jika, dan ketika, itu menjadi bagian dari Negara kita," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social pada Senin, 6 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah kesepakatan yang harus terjadi," kata Trump pada Selasa saat putranya, Donald Trump Jr. melakukan kunjungan pribadi ke Greenland.

Awalnya, Trump mengatakan berminat untuk membeli pulau yang sebagian besar tertutup es yang hanya berpenduduk 57.000 jiwa itu pada 2019, tetapi Denmark menolaknya.

Sejarah Greenland

Dikutip dari Cia.gov, Greenland, pulau terbesar di dunia, sekitar 80% ditutupi es. Suku Inuit datang ke Greenland dari Amerika Utara ke bagian Timur dalam serangkaian migrasi yang berlangsung dari 2500 SM hingga abad ke-11. 

Sementara itu, dilansir dari Denmark.dk, Populasi Greenland saat ini merupakan keturunan dari migrasi terakhir, budaya Thule, yang mulai berdatangan pada tahun 1200-an Masehi. Pada saat yang sama, bangsa Norse yang dipimpin oleh bangsa Viking Norwegia Erik the Red menetap di Greenland Selatan. Populasi bangsa Norse menghilang sekitar tahun 1500 Masehi karena alasan yang tidak pernah dijelaskan sepenuhnya.

Bangsa Viking mencapai pulau itu pada abad ke-10 dari Islandia, penjajahan Denmark dimulai pada abad ke-18, dan Greenland menjadi bagian dari Kerajaan Denmark pada 1953. 

Greenland bergabung dengan Komunitas Eropa (sekarang UE) bersama Denmark pada 1973 tetapi mengundurkan diri pada 1985 karena perselisihan yang berpusat pada kuota penangkapan ikan yang ketat. Greenland tetap menjadi anggota Asosiasi Negara dan Wilayah Luar Negeri UE. 

Parlemen Denmark memberikan Greenland pemerintahan sendiri pada 1979. Hukum tersebut mulai berlaku pada tahun berikutnya. 

Greenland memberikan suara mendukung pemerintahan sendiri pada 2008 dan memperoleh tanggung jawab yang lebih besar untuk urusan dalam negeri ketika Undang-Undang Pemerintahan Sendiri Greenland ditandatangani menjadi undang-undang pada 2009. Namun, Kerajaan Denmark terus menjalankan kendali atas beberapa bidang kebijakan atas nama Greenland, termasuk urusan luar negeri, keamanan, dan kebijakan keuangan, dengan berkonsultasi dengan Pemerintahan Sendiri Greenland.

Greenland Saat Ini

Dikutip dari Denmark.dk, di negara ini, Setiap orang memiliki akses terhadap pendidikan yang didanai publik, layanan kesehatan publik, dan pensiun. Denmark mendukung Greenland dengan hibah tahunan yang besar. 

Perikanan masih menjadi penggerak utama ekonomi Greenland. Akan tetapi, industri perikanan tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak dulu. Pemerintah Greenland tengah menyelidiki cara-cara untuk mendapatkan keuntungan dari sumber daya mineral di pulau tersebut, yang meliputi emas, gas alam, berlian, timah, dan seng. Idenya adalah untuk menarik investasi asing ke sektor ini dan menyediakan layanan yang dibutuhkan.

Jumlah pengunjung asing yang bermalam telah meningkat lebih dari 50% sejak tahun 2000, dan jumlah penumpang kapal pesiar yang singgah di Greenland telah tumbuh sekitar 150% dalam periode yang sama. Wisatawan dapat menikmati gunung es yang hanyut, paus bungkuk, beruang kutub, lembu kesturi, walrus, rusa kutub, dan elang laut. 

Ida Rosdalina turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Ekspansi Donald Trump Mengincar Greenland Bisa Bahayakan Rantai Pasokan Mineral

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus