Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lintas Internasional

4 April 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel Ulama Melarang Festival Homoseksual

Ulama Yahudi bergabung dengan ulama Kristen dan Islam memprotes rencana penyelenggaraan festival internasional kaum homoseksual di Yerusalem, Kamis pekan lalu. "Jangan merusak kesucian Yerusalem. Batalkan rencanamu," ujar salah seorang pemimpin rabi Yahudi, Yona Metzger.

Penyelenggaraan festival World Pride itu dianggap akan merusak hikmah penghancuran Sodom dan Gomorah sebagai hukuman Tuhan terhadap praktek homoseksual yang tertulis dalam kitab suci umat Yahudi, Kristen, dan Islam. "Saya peringatkan, Tuhan akan menghancurkan Yerusalem bersama umat Yahudi, Kristen, dan Islam," ujar Abdel-Salem Menasra, ulama Islam di Yerusalem.

Kaum homoseksual menggelar festival World Pride di Roma pada 2000 dengan acara pesta jalanan, bengkel kerja, dan festival film gay dan lesbian. Acara itu dihadiri puluhan ribu gay dan lesbian dari seantero dunia. Kini, dengan tema "Cinta tanpa Batas Wilayah", penyelenggara festival, Jerusalem Open House, menyatakan acara itu untuk memajukan hidup berdampingan.

Mayoritas penduduk Yerusalem, sekitar 600 ribu orang, menentang praktek homoseksual. Kaum homoseksual Israel pernah menggelar parade di Yerusalem yang berlangsung damai dengan beberapa gangguan penghinaan dan vandalisme. Kini, kelompok ulama dari tiga agama akan melobi politisi dan polisi untuk melarang festival itu.

IRAK Bom di Makam Sufi, 39 Tewas

Bom diledakkan di tengah ribuan jemaah yang sedang mengikuti haul tokoh sufi Cheesal Shah pada awal pekan lalu. Insiden itu menewaskan 39 orang dan melukai puluhan orang. Ledakan itu menggelegar pada saat jemaah menikmati hidangan di sekitar makam di Kota Fatahpur, 300 kilometer dari Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan.

Wali Kota Nasirabad Muhammad Amin Umrani mengatakan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Kepala kepolisian Baluchistan, Chaudry Muhammad Yaqub, masih mencoba mengumpulkan bukti dari bom rakitan yang diledakkan dengan kendali jarak jauh. Satu bom lain yang tidak meledak ditemukan dekat makam itu sesaat setelah bom pertama meledak.

Belum ada kejelasan keterkaitan dengan peristiwa apa pun. Sekadar untuk mengingatkan, pada Maret tahun lalu terjadi serangan serupa terhadap parade kaum Syiah di Quetta yang menyebabkan 48 orang tewas.

Vatikan Kondisi Paus Kritis

Kesehatan Paus Yohanes Paulus II memburuk. Dia mengalami infeksi di saluran kemih dan kegagalan pada sirkulasi darah di jantung, Kamis pekan lalu. Dia menolak dibawa ke rumah sakit.

"Pagi ini kondisi Bapa Suci (sebutan untuk Paus) kritis," ujar juru bicara Vatikan, Joaquin Navarro-Vallas, dalam sebuah pernyataan resmi. Menurut dia, Paus juga telah menerima Sakramen Minyak Suci.

Minyak Suci adalah sakramen terakhir bagi umat Katolik, yang diberikan pada saat seseorang mendekati ajal. Ketika ditembak Mehmet Ali Agca pada Mei 1981, Paus juga menerima sakramen yang sama.

Dalam sebulan terakhir, kesehatan Paus asal Polandia itu memang terus menurun. Februari lalu, dia dua kali menginap di rumah sakit Gemelli, Roma. Lehernya telah dilubangi untuk menanam pipa guna melancarkan pernapasannya (tracheotomy). Dan sejak Rabu pekan lalu, sebuah selang dimasukkan melalui hidung ke lambung untuk membantu dia makan.

Pada Jumat pekan lalu, dua kantor berita di Italia dan stasiun televisi Italia, RAI, memberitakan bahwa Paus telah koma. Tapi berita itu langsung dibantah oleh Vatikan.

Amerika Serikat Putra Kofi Annan Terlibat Skandal

SEKJEN Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kofi Annan, menghadapi tudingan terkait skandal Program Minyak untuk Pangan di Irak. Mantan bankir Amerika Serikat, Paul Volcker, menemukan keterkaitan putra Annan, Kojo Annan, dalam program itu setelah pemberlakuan embargo ekonomi.

Harian Financial Times pekan lalu menyebut Kojo menerima transfer uang dua kali berturut-turut sejumlah US$ 900 ribu. Dia diketahui bekerja di perusahaan Cotecna, Swiss, salah satu perusahaan pemenang kontrak PBB.

Sebelum Cotecna memenangkan kontrak, Annan sempat dua kali bertemu para petinggi perusahaan. Meski tidak dituding langsung melakukan nepotisme, Annan dianggap menutup mata terhadap keberadaan anaknya di Cotecna. Kepala Staf Sekjen PBB, Mark Malloch Brown, mengakui adanya pertemuan Annan dengan eksekutif Cotecna, tapi Annan tidak tahu bahwa Kojo masih bekerja di Cotecna. Dalam waktu dekat, Annan akan segera mengklarifikasi temuan Volcker.

Para politisi Amerika tampak cukup bersemangat menggusur diplomat asal Ghana itu karena dinilai menodai program kemanusiaan PBB. Apalagi, laporan itu memuat kritik kegagalan Annan menanggapi kelemahan birokrasi PBB. Annan tetap melanjutkan program Minyak untuk Pangan meski disinyalir ada kejanggalan kontrak. Program ini berlangsung pada 1996-2003.

Mesir Penangkapan Aktivis Ikhwanul Muslimin

Polisi Mesir menangkap setidaknya 200 anggota Ikhwanul Muslimin (IM) sebelum dan saat berlangsung demonstrasi di Kairo, Senin pekan lalu. Menurut pemimpin IM, Mohamed Mahdi Akef, polisi menangkap 84 pemimpin IM sehari sebelum demonstrasi dan 150 aktivis IM pada saat berlangsung demonstrasi. Di antara yang ditangkap terdapat pengurus IM, seorang ahli fisika terkenal, Abdel Moneim Aboul Fatouh.

Demonstrasi gagal berlangsung di depan gedung parlemen karena polisi menjaga ketat semua jalan ke arah gedung parlemen. Maka, sekitar 5.000 aktivis IM berkumpul di luar Masjid Al-Fateh, tiga kilometer dari gedung wakil rakyat. Mereka meneriakkan slogan: "Hukum Islam—tidak ekstrem, tidak untuk terorisme." Mereka menuntut pencabutan undang-undang darurat dan reformasi politik.

Pemerintah Mesir "memvonis" IM sebagai organisasi terlarang pada 1954 karena aksi politiknya yang bertujuan mendirikan negara Islam dianggap radikal mengancam kekuasaan pemerintah sekuler Mesir.

Pada 1970-an, IM menjadi lebih moderat dan masuk ke parlemen lewat calon independen. Hasilnya, IM merebut 17 kursi di parlemen pada pemilu 2000 dan menjadi anggota oposisi terbesar di tengah mayoritas anggota parlemen dari partai pemerintah. Bahkan saat ini IM mendukung pencalonan kembali Hosni Mubarak sebagai presiden, asalkan dia mencabut undang-undang darurat dan melakukan reformasi politik.

Sudan Kasus Darfur ke ICC

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis pekan lalu, sepakat mengajukan para tersangka konflik berdarah di Darfur, Sudan, ke Pengadilan Kriminal International (ICC) di Den Haag, Belanda. Voting dibuat setelah Amerika berjanji tidak akan memveto.

Kasus ini dibawa ke ICC atas usulan panel yang terdiri dari investigator bentukan PBB. Alasannya, Sudan dianggap tidak serius menangani kasus Darfur. Sebagai langkah awal, PBB akan segera mengajukan 51 tersangka yang diusulkan oleh panel ke Den Haag.

Konflik berdarah terjadi antara penduduk asli yang tidak puas terhadap pemerintah melawan militan Arab yang dibela pemerintah. Sejak perang meletus pada 2003, sudah lebih dari 180 ribu orang tewas. Dua juta orang yang kebanyakan adalah penduduk desa dipaksa meninggalkan rumah dan hidup di tenda-tenda pengungsian.

Banyak pihak sebenarnya sudah lama sudah mendesak PBB untuk mengambil sikap, namun selalu terbentur sikap Amerika Serikat. Washington khawatir keputusan PBB malah menyeret serta tentara AS yang sedang bertugas di sana. Akibatnya, di dalam negeri mereka bisa dipojokkan secara politis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus