Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Liz Truss berdebat dengan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak mengenai kebijakan pajak pada debat calon Perdana Menteri Inggris, Jumat, 16 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima kandidat yang tersisa dari 11 calon pengganti Boris Johnson saling berhadapan dalam debat pertama dari rencana tiga kali adu pendapat yang disiarkan televisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semula muncul 11 calon, dan setelah dua hari pemungutan suara oleh anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa, kini tinggal 5 nama. Sejauh ini belum ada individu yang muncul sebagai calon terkuat penerus Boris Johnson yang mengundurkan diri menyusul serangkaian skandal.
Sunak mendapat suara terbanyak dalam dua kali pemungutan suara, bersaing ketat dengan Truss, yang mendapat dukungan dari sejumlah tokoh senior. Calon lain adalah Menteri Muda Perdagangan Penny Mordaunt, yang menurut jajak pendapat adalah paling populer.
Dua nama lain adalah mantan Menteri Kesetaraan Kemi Badenoch dan Tom Tugendhat, ketua Komite Urusan Luar Negeri parlemen.
Sebuah jajak pendapat singkat oleh perusahaan riset pasar Opinium dari publik Inggris, menunjukkan Tugendhat dipandang sebagai calon terbaik oleh 36% repsonden.
Sunak berada di urutan kedua dengan 24%, diikuti oleh Mordaunt dan Badenoch dengan 12% dan Truss di belakang dengan 7%.
Sunak dan Truss menyorot kebijakan ekonomi dalam debat yang dipandu oleh penyiar Channel 4.
Truss mendorong penghapusan kenaikan pajak gaji dan pajak perusahaan yang diusulkan oleh Sunak, dengan nilai lebih dari 30 miliar pound per tahun.
"Kita harus jujur, menggunakan cara Anda sebagai jalan keluar dari inflasi bukanlah sebuah rencana, itu dongeng," kata Sunak kepada Truss.
Truss mengatakan kenaikan pajak akan merusak investasi bisnis saat ekonomi sedang goyah.
Jajak pendapat pemilih juga menunjukkan bahwa dukungan pada Partai Konservatif jatuh secara signifikan di belakang oposisi Partai Buruh.
"Saya sangat sadar bahwa sementara partai saya memilih pemimpin baru, Anda menyaksikan kami memilih perdana menteri Anda berikutnya... Saya harap Anda menyukai setidaknya salah satu dari kami," kata Mordaunt kepada pemirsa televisi.
Tugendhat mendapat tepuk tangan dari penonton studio karena paling jelas menjauhkan diri dari Johnson - menggelengkan kepalanya ketika ditanya apakah dia mempercayai perdana menteri - sementara Badenoch mengatakan saingannya telah menghindari keputusan sulit dengan tidak pernah bertugas di pemerintahan Johnson.
Sunak, yang keputusannya untuk keluar dari Departemen Keuangan pekan lalu membantu memicu serangkaian pengunduran diri menteri yang menjatuhkan Johnson, tetap menjadi favorit di antara 358 rekan parlemen Konservatifnya.
Tapi keunggulannya atas Truss dan Mordaunt tipis, dan keduanya bisa menyusulnya tergantung pada siapa yang dipilih oleh anggota parlemen yang mendukung kandidat lain. Pertarungan menjadi semakin panas, karena lima kandidat ini tidak ada yang mundur.
Kamis lalu, Jaksa Agung Suella Braverman tersingkir dari pencalonan dan dia memberikan dukungannya untuk Truss, yang juga mendapat dukungan dari David Frost.
Surat kabar The Times melaporkan bahwa Johnson mendesak calon pemimpin yang kalah untuk mendukung "siapa pun kecuali Rishi".
Sementara itu Mordaunt, sosok yang kurang terkenal di kalangan masyarakat luas tapi menjadi favorit para bandar, menghadapi serangan pesaing karena dianggap lemah terhadap Uni Eropa.
Baik Truss dan Badenoch juga mengkritik Mordaunt karena mengambil sikap yang mereka pandang terlalu liberal dalam masalah transgender.
Pemungutan suara anggota parlemen akan dilanjutkan pada Senin, 18 Juli 2022, dengan kandidat yang memperoleh suara paling sedikit tersingkir, sampai tinggal dua kandidat dari hasil pemilihan akhir pada 21 Juli.
Pemimpin baru kemudian akan dipilih oleh 200.000 anggota Partai Konservatif, dan akan diumumkan pada 5 September.
Reuters