Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top Glove, perusahaan pembuat sarung tangan medis di Malaysia, mulai Rabu, 7 Juli 2021, menghentikan operasional empat pabriknya di negara bagian Selangor. Keputusan itu diambil karena Malaysia memberlakukan lockdown selama dua pekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Top Glove ingin menginformasikan bahwa pabrik sarung tangan medis kami di Klang akan berhenti beroperasi untuk sementara memenuhi aturan EMCO (Enhanced Movement Control Order),” demikian keterangan Top Glove.
Suasana Kuala Lumpur saat penerapan lockdown di Malaysia, 1 Juni 2021. Selama lockdown, hanya beberapa sektor penting yang diizinkan tetap beroperasi. Xinhua/Chong Voon Chung
Top Glove adalah produsen pembuat sarung tangan medis terbesar di dunia. Mereka saat ini masih menunggu klarifikasi dari otoritas (kapan boleh beroperasi lagi).
Lebih dari separuh pabrik Top Glove berada di Klang, Selangor, Malaysia. Pada akhir pekan lalu, Malaysia memberlakukan lockdown, yakni pembatasan ketat melakukan perjalanan, aktivitas bisnis dan operasional pabrik.
Lockdown diberlakukan di Ibu Kota Kuala Lumpur dan negara bagian Selangor sampai 16 Juli 2021, demi menghentikan gelombang baru penularan virus corona. Top Glove mengatakan berharap bisa kembali beroperasi pada waktu yang aman dan tepat.
Sumber: Reuters