Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Laki-laki asal New Jersey, Amerika Serikat, Harry Krame, membuat publik melongo karena mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan setelah 53 tahun dipinjamnya. Kisah Krame ini pun disebut publik ‘lebih baik terlambat – dari pada tidak sama sekali’.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krame meminjam buku berjudul 'The Family Book Of Verse' karangan Lewis Gannet dari perpustakaan sekolah ketika dia berusia 13 tahun atau saat Amerika Serikat dipimpin oleh Presiden Lyndon Johnson.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krame yang sekarang berusia 65 tahun, tak sengaja menemukan buku 'The Family Book Of Verse' yang dipinjamnya itu saat sedang bersih-bersih ruang bawah tanah atau basement rumahnya. Dia lalu merasa bersalah karena karena menyimpan buku itu selama bertahun-tahun.
Laki-laki asal New Jersey, Amerika Serikat, Harry Krame, membuat publik melongo karena mengembalikan buku perpustakaan setelah 53 tahun dipinjamnya. Sumber: LongRoom.com
Dengan keterlambatan 53 tahun atau 19.345 hari, maka Krame berutang kepada sekolah uang denda yang per harinya 10 cen.
Dikutip dari alarabiya.net, Selasa, 19 Maret 2019, Wakil Kepala Sekolah Memorial Middle School, Dominick Tarquinio, meyakinkan setiap keterlambatan pengembalian buku perpustakaan sekolah pasti ada dendanya. Berdasarkan uang denda yang diberlakukan saat ini, maka Krame harus membayar denda keterlambatan pengembalian buku sebesar US$ 2 ribu atau sekitar Rp 28 juta. Namun pihak sekolah telah memutuskan untuk tidak menagih uang denda itu pada Krame.
Pustakawan sekolah Susan Murray mengatakan buku “The Family Book Of Verse” yang dikembalikan Krame rencananya akan dipajang untuk mengajarkan pada murid-murid agar tak lupa mengembalikan buku perpustakaan.