Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Macet di stockholm

Perundingan mengenai pembatasan senjata nuklir antara US-AS, di Swedia. tidak mencapai kemajuan. (ln)

28 Januari 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CUACA musim dingin di Stockholm, Swedia, ternyata tidak membawa berkah bagi pertemuan antara menlu Amerika Serikat George Shultz dan menlu Uni Soviet Andrei Gromyko. "Tidak tercapai kemajuan," ujar Shultz dalam perjalanan pulang ke Washington, pekan lau. Inilah pertemuan pertama, setelah kedua tokoh itu saling melontarkan kata-kata keras di Madrid 8 September tahun lalu. Meskipun demikian, Shultz optimistis bahwa pembicaraannya dengan Gromyko "meletakkan dasar bai dialo AS-US tentang senjata nuklir pada masa depan." Optimisme ini memang mulai terasa dalam pidato khusus presiden AS, Ronald Reagan, dua hari sebelumnya. Diucapkan dari Bangsal Timur Gedung Putih, pidato tentang hubungan AS-US itu menyebut tahun 1984 sebagai "tahun peluang bagi perdamaian". Istilah "biang sekalian iblis" dan "imperium iblis", seperti dilemparkan Reagan ke alamat Kremlin dalam pidatonya di Florida, Maret tahun silam, tak lagi terdengar. Ia bahkan mengingatkan, "kedua negara kita tak Dernah saling memerangi bahkan tak ada alasan kita akan pernah melakukannya." Apa yang berubah pada Reagan? Di samping kecurigaan pada jurus Reagan menyongsong pemilu, November mendatang, situasi dalam negeri AS agaknya turut menentukan. Defisit perdagangan AS mencapai US$ 70 milyar. Defisit anggaran belanja telah melampaui US$ 250 milyar. Kaitan defisit ini dengan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 1984, sekitar US$ 370 milyar, mulai ramai dibicarakan. Di Moskow, uluran tangan Reagan itu disambut dingin. Bisa dimaklumi. Sudah lima bulan Yuri Andropov raib dari peredaran, dan tidak jelas siapa pengambil keputusan tunggal selama itu. Padahal, rumah tangga Soviet sendiri lumayan runyam. Produksi bahan pangan tak memuaskan. Reaksi sekutu Soviet di Eropa Timur, terutama mengenai penempatan rudal nuklir, tak pula seronok. Rencana Soviet menempatkan rudal nuklir baru di Cekoslovakia dan Jerman Timur tak disambut hangat. Di Ceko, konon, sedang diedarkan petisi yang menampik penempatan rudal SS-21 dan SS-22. Di Brno Moravia, kabarnya semua siswa SLA dan mahasiswa menandatangani petisi itu. Bahkan televisi Ceko, pada 2 Desember 1983, menyiarkan pertanyaan pemirsa mengapa Soviet melakukan walk out pada perundingan mengenai senjata nuklir (INF) di Jenewa, tahun lalu. Alasan Soviet: sebagai protes terhadap penempatan rudal baru NATO di Eropa Barat. Kantor berita Soviet, Tass, menyebut pidato Reagan tadi "propaganda" dan tidak mengandung gagasan baru untuk membatasi perlombaan senjata nuklir". Kantor berita Soviet lainnya, Novosti, menjuluki pidato itu "lagu seekor elang berbulu merpati". Tapi Gromyko sendiri tak banyak bicara. Ia tampaknya bersikeras pada tuntutan Soviet agar AS dan NATO membongkar rudal Pershing 11 dan Cruise dari daratan Eropa. Soviet mungkin sengaja mengulur waktu di sekitar perundingan mengenai senjata nuklir. Ada pertanda bahwa Moskow menunggu perkembangan setelah pemilu di AS nanti, dengan harapan Reagan digantikan tokoh yan lebih lunakdan lebih "enak" diajak berbicara. Tapi harapan itu juga bisa menjadi bumerang bagi mereka. Dalam sebuah poll pendapat umum baru-baru ini, pamor Reagan malah naik. Bila ia terpilih kembali menjadi presiden, besar kemungkinan sikap lunaknya malah berbalik. Yakin akan dukungan politik, bisa jadi ia menutup kesempatan bertemu dengan Soviet di meja perundingan. Apapun kemungkinannya, hubungan AS-US masih harus melewati banyak batu ujian. Reagan, kendati bernada lunak, tetap mengingat an dunia akan sepak terJang Soviet di Afghanistan, serta pelanggaran hak-hak asasi di balik tirai besi. Tapi para pejabat Gedung Putih sendiri tetap tegar menghadapi gerak-gerik Kremlin. Seorang pembantu dekat Reagan malah berkata, "orang-orang Soviet itu tetap pembohong dan penipu, tapi kini kita tak lagi perlu mengumumkannya melalui megafon."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus