Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mantan Presiden Keita Dibebaskan, Ini Tahapan Selanjutnya di Mali

Mantan Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, akhirnya dibebaskan oleh pasukan kudeta. Apa rencana selanjutnya untuk Keita dan negara Mali?

28 Agustus 2020 | 13.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, akhirnya dibebaskan oleh pasukan kudeta yang menamai dirinya Dewan Nasional untuk Pembebasan Rakyat. Hal tersebut dinyatakan oleh mantan Kepala Staf Kepresidenan Keita, Mahamadou Camara.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Ibrahim Boubacar Keita langsung kembali ke kediamannya di distrik Sebenikoro, Bamako, usai dibebaskan. Tak lama setelah itu, Milisi Perdamaian PBB langsung menyusulnya ke sana untuk mengecek keadaannya. Apa rencana Keita selanjutnya, belum diketahui.

"Dia sekarang berada di rumah, namun saya tidak tahu apakah ia akan meninggalkan negeri ini atau tidak," ujar Camara sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, kudeta di Mali dipicu oleh aksi sejumlah prajurit yang berasal dari satuan angkatan darat. Mereka melakukannya karena tidak puas dengan kepemimpinan Ibrahim Boubacar Keita di periode kedua. Selain mencurigai Keita mencurangi hasil pemilu pada 2018 lalu, mereka juga menganggap korupsi, mismanajemen, dan krisis ekonomi semakin parah di rezim Keita.

Ketia kemudian diculik pada pertengahan Agustus lalu oleh pasukan kudeta. Ia tidak sendirian ditangkap, namun juga bersama beberapa pejabat lainnya. Adapun pasukan kudeta mendesak adanya pemerintahan baru untuk menggantikan rezim Ibrahim Boubacar Keita.

Saat, pasukan kudeta tersebut tangah menyusun rencana pemerintahan transisi. Mereka ingin masa transisi berjalan selama tiga tahun sebelum digantikan oleh pemerintahan yang sepenuhnya baru.

Delegasi dari organisasi blok Afrika Barat menolak permintaan itu. Mereka hanya akan mengakui pemerintahan transisi apabila durasinya tak lebih daru setahun. Perkembangan terbaru kelompok oposisi mencoba menegosiasikan masa transisi menjadi maksimal dua tahun.

Sejumlah sumber mengatakan bahwa delegasi dari pasukan kudeta telah menemui beberapa kepala negara tetangga untuk mencari dukungan, baik secara diplomatik maupun finansial. Beberapa yang dikunjungi adalah Burkina Faso dan Nigeria.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link: https://www.reuters.com/article/us-mali-security/mali-junta-frees-ousted-president-keita-ahead-of-regional-summit-idUSKBN25N0PG?il=0

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus