Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Masjid Istiqlal Gelar Salat Gaib untuk Ismail Haniyeh

Masjid Istiqlal akan mengadakan salat gaib usai salat Jumat untuk mendoakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

2 Agustus 2024 | 11.11 WIB

Ismail Haniyeh, pemimpin tertinggi Hamas yang hidup dalam pengasingan dan menjadi target pembunuhan Israel usai Hamas melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober, tewas dibunuh serangan udara Israel di Teheran, Rabu, 31 Juli 2024.  REUTERS
Perbesar
Ismail Haniyeh, pemimpin tertinggi Hamas yang hidup dalam pengasingan dan menjadi target pembunuhan Israel usai Hamas melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober, tewas dibunuh serangan udara Israel di Teheran, Rabu, 31 Juli 2024. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengutuk serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas, Ismail Abdul Salam Haniyeh, atau Ismail Haniyeh di Teheran, Iran. "Kita semua berduka dan saya secara pribadi mengucapkan sangat berbelasungkawa atas musibah atau upaya yang telah dilakukan oleh zionis Israel yang menyebabkan kematian Almarhum Al-Maghfurlah, Ismail Abdul Salam Haniyyah," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. 
 
Untuk mendoakan almarhum serta pejuang Palestina lainnya yang gugur, Nasaruddin mengajak jamaah Istiqlal, masyarakat Indonesia, dan seluruh masjid di Indonesia menggelar Shalat Ghaib setelah Shalat Jumat. "Dia (Ismail Abdul Salam Haniyyah) mempertaruhkan segala-galanya demi untuk kebebasan negerinya," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, Masjid Istiqlal konsisten menyuarakan kemerdekaan rakyat Palestina lewat berbagai macam cara. "Bukan saja untuk mengumpulkan dana, bukan saja untuk merencanakan renovasi Rumah Sakit Indonesia di sana, dan bukan saja untuk menciptakan atau membangun Masjid Istiqlal di sana," kata dia.
 
"Tetapi Istiqlal bersama-sama dengan seluruh jamaah punya cara yang komprehensif untuk bagaimana supaya rakyat Palestina bisa menikmati kemerdekaan," kata dia menambahkan.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tewasnya Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas di Teheran, Iran, merupakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi.
 
"Itu sebuah kekerasan, pembunuhan, yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran," kata Presiden Jokowi.
 
Presiden pun menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus