Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mau iming-iming atau ancaman

Republik federasi Bosnia-Herzegovina terbentuk antara Kroasia dan muslim. serbia bakal tunduk bila ditekan oleh Rusia dan Amerika?

26 Maret 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GEDUNG Putih, sekali lagi, menjadi tempat penggoresan sejarah dunia. Di tempat kediaman Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, inilah satu perjanjian yang sangat penting bagi Bosnia-Herzegovina disepakati Jumat pekan lalu. Secara resmi, berdirilah sebuah republik federasi yang menggabungkan puak Kroasia dan Muslim yang sebelumnya bunuh-membunuh lewat perang yang sangat keji. Penandatanganan konstitusi Republik Federasi Bosnia- Herzegovina ini juga membuktikan bahwa, suka atau tidak, negara-negara Barat ternyata tak mampu bertindak tanpa Amerika Serikat. Sebelumnya, Uni Eropa mencoba menjadi penengah, dan selalu gagal menyelesaikan perang awut-awutan yang berlangsung 22 bulan dan melayangkan sekitar 200 ribu nyawa itu. Uni Eropa, yang bercita-cita menjadi tandingan Amerika sebagai negeri superkuat di dunia, ternyata tak dapat menjalankan sebuah kebijaksanaan luar negeri yang efektif. Tapi sukses Amerika ini belumlah tuntas benar. Masih banyak soal yang dapat membuyarkan republik federasi baru ini. Ganjalan utama yang menghadang adalah soal batas teritorial. Sejauh ini, puak Serbia-Bosnia yang menguasai 72% wilayah Bosnia-Herzegovina tak dilibatkan dalam republik federasi. Mereka juga sudah menegaskan tak sudi bergabung dengan musuh- musuhnya dalam payung federasi itu. Ini adalah soal besar. Untuk dapat hidup layak secara ekonomis sebagai sebuah negara, wilayah yang saat ini dikuasai etnis Kroasia dan Muslim tidaklah cukup luas. Presiden Bosnia- Herzegovina Alija Izetbegovic menyebutkan, paling tidak republik federasi baru ini harus menguasai 60% dari seluruh wilayah Bosnia. Sementara itu, pihak Serbia-Bosnia agaknya enggan melepas begitu saja wilayah yang mereka dapatkan lewat pertumpahan darah. Seperti kata pemimpin Serbia-Bosnia, Radovan Karadzic, kepada Reuters, "Kami siap menyerahkan sebagian wilayah. Tapi, tentu saja, tak banyak-banyak." Karadzic memberi ancar-ancar, Serbia akan tetap menguasai sekitar 56% dari seluruh wilayah Bosnia-Herzegovina. Betapa keras kepalanya kaum Serbia-Bosnia juga tampak dari keganasan pasukan milisinya di daerah-daerah pertempuran. Sarajevo memang sudah tenang, dan trem listrik sudah berjalan setelah dua tahun nongkrong. Tapi, di kota lain, kekejaman pengepungan milisi Serbia tak berkurang. Di kota muslim Maglaj, misalnya, 16 ribu penduduk harus kelaparan karena kotanya terkepung rapat. Sejak Oktober tahun lalu, tak ada lagi konvoi PBB pembawa bantuan yang dapat masuk. Terpaksa bahan makanan dijatuhkan dari udara, lewat parasut. Pejabat-pejabat PBB mendesak Serbia agar melonggarkan cekikannya atas Maglaj. Bantuan serangan udara NATO memerlukan waktu berjam-jam lewat birokrasi yang rumit. Walhasil, ketika pesawat tempur NATO tiba di lokasi, meriam Serbia sudah menyelinap pergi. "Serbia sengaja menggempur Maglaj untuk meningkatkan posisi tawarnya dalam perundingan," tutur seorang pejabat PBB. Di meja perundingan, posisi etnis Serbia-Bosnia memang terjepit. Tadinya mereka berharap, Rusia, yang sama-sama keturunan Slav dan pemeluk Kristen Ortodoks, akan membantunya. Serbia menduga, hubungan Amerika dan Rusia yang saat ini menghadapi banyak soal, termasuk meningkatnya sentimen nasionalisme di Rusia dan skandal spionase Aldrich Ames, dapat membuat posisi Rusia berseberangan dengan Amerika dalam hal Bosnia. Tapi harapan itu pupus di Wladiwostok. Dalam pertemuan dengan mitranya dari Amerika Serikat, Warren Christopher, Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Kozirev menegaskan kerja sama Rusia untuk menciptakan perdamaian di Bosnia. "Bulan madu Amerika-Rusia memang sudah bubar," kata Kozirev, "tapi kami masih terikat perkawinan." Dapat dipahami, Rusia masih memerlukan Amerika untuk menjamin kepentingan yang jauh lebih besar, misalnya soal bantuan keuangan yang sangat vital bagi kehidupan Rusia sendiri. Itu tentunya tak sepadan jika harus dikorbankan demi membantu puak Serbia yang nyata-nyata dikutuk seluruh dunia. Jurus yang akan dipakai Amerika-Rusia untuk menekan Serbia juga sudah jelas: kombinasi antara iming-iming dan ancaman. Bila etnis Serbia-Bosnia bersedia bekerja sama, menyerahkan sebagian wilayah kepada federasi, mereka akan diizinkan mempertahankan sisa wilayah yang diperolehnya lewat perang itu. Amerika dan Rusia juga akan membolehkan pihak Serbia-Bosnia bergabung dengan "saudara tuanya", Republik Serbia. Iming-iming lain juga diberikan kepada Republik Serbia. Bila mereka bersedia menekan puaknya di Bosnia agar mau berdamai, sanksi ekonomi dari PBB dapat saja dicabut. Sekalipun tak berdaya menghentikan perang, sanksi PBB untuk Yugoslavia -- gabungan antara Republik Serbia dan Montenegro -- sangat efektif untuk membunuh ekonomi negeri itu. Jika iming-iming ini tak cukup menarik bagi puak Serbia- Bosnia maupun Republik Serbia, Amerika dan Rusia sudah menyiapkan jurus ancaman. Embargo senjata bagi Muslim dan Kroasia akan dicabut sehingga mereka bisa memerangi Serbia dengan kekuatan baru. Ini sama saja dengan bantuan militer besar-besaran bagi Republik Federasi Bosnia-Herzegovina untuk merebut wilayah seluas yang mereka mampu. Ancaman maupun iming-iming ini agaknya bakal menggiring Serbia untuk berdamai. Mereka tak punya lagi cantelan yang dapat menolong, dan ekonomi pun sudah parah terkoyak-koyak. Perdamaian di Bosnia-Herzegovina tinggal menunggu waktu?Yopie Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum