Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - McDonald's dan pemegang waralaba dinyatakan bersalah setelah Chicken McNugget panas dari Happy Meal jatuh di kaki seorang bocah perempuan dan menyebabkan luka bakar tingkat dua, kata juri di Florida Selatan, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juri pada persidangan selanjutnya akan menentukan berapa banyak McDonald's USA dan pemilik waralaba, Upchurch Foods, harus membayar kompensasi bagi anak itu dan ibunya, South Florida SunSentinel melaporkan pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan Kamis malam menunjukkan bahwa juri menemukan pemegang waralaba bertanggung jawab atas kelalaian dan kegagalan untuk memperingatkan pelanggan tentang risiko makanan panas. Sementara McDonald's USA bertanggung jawab karena gagal memberikan instruksi untuk penanganan makanan yang aman.
Juri menolak klaim bahwa McDonald's USA lalai, dan menolak argumen bahwa produk tersebut cacat.
"Ini adalah insiden yang tidak menguntungkan, tetapi kami dengan hormat tidak setuju dengan putusan tersebut," kata McDonald's USA dalam sebuah pernyataan. “Pelanggan kami harus terus mengandalkan McDonald’s untuk mengikuti kebijakan dan prosedur dalam menyajikan Chicken McNuggets dengan aman.”
Juri mendengarkan kesaksian dan argumen selama dua hari tentang episode 2019 yang membuat anak perempuan yang saat itu berusia 4 tahun mengalami luka bakar di paha atas sebelum memutuskan kesalahan McDonald's.
Philana Holmes bersaksi bahwa dia membeli Happy Meals untuk putra dan putrinya di layanan tanpa turun (lantatur) di McDonald's, Tamarac, dekat Fort Lauderdale, lapor SunSentinel. Dia mengatakan menyerahkan makanan itu kepada anak-anaknya, yang berada di kursi belakang.
Saat beranjak pergi, putrinya mulai menjerit. Sang ibu bersaksi bahwa dia tidak tahu apa yang salah sampai dia menepi untuk membantu anak perempuannya itu, yang diidentifikasi di pengadilan sebagai Olivia, lapor surat kabar itu.
Dia melihat luka bakar di kaki gadis itu dan mengambil foto di iPhone-nya, termasuk klip audio jeritan anak itu. Suara jeritan sang anak dimainkan di pengadilan. Anak yang autis itu tidak bersaksi, lapor surat kabar itu.
Pengacara McDonald's mencatat bahwa makanan harus panas untuk menghindari keracunan salmonella, dan nugget tidak dimaksudkan untuk berada di antara sabuk pengaman dan daging manusia selama lebih dari dua menit.
Orang tua gadis itu menggugat, dengan mengatakan bahwa McDonald's dan pemilik waralaba gagal melatih karyawan secara memadai, gagal memperingatkan pelanggan tentang suhu makanan yang "berbahaya", dan untuk memasak makanan dengan suhu yang jauh lebih tinggi dari yang diperlukan.
Sementara kedua belah pihak sepakat potongan nuget itu menyebabkan luka bakar, pengacara keluarga berpendapat suhu makanan itu di atas 93 derajat Celcius. Sementara pembela mengatakan tidak lebih dari 71 derajat Celcius.
Pilihan Editor: McDonald's Sementara Tutup Kantornya di AS, Akan Umumkan PHK?
THE HILL