Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Memburu penjaga saddam

Penjaga republik irak mulanya adalah pasukan penjaga istana kepresidenan saddam hussein, yang kini menjadi pasukan paling elit. pasukan ini menjadi prioritas utama untuk dihancurkan tentara sekutu.

2 Februari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MULANYA mereka adalah pasukan penjaga Istana Kepresidenan Saddam Hussein. Namun, ketika hampir lima tahun Irak terus digempur Iran, pasukan pengawal dengan tempelan segitiga merah di lengan bajunya itu mulai dikirim ke medan tempur. Inilah Sang Penjaga Republik, yang kini menjadi pasukan paling elite milik Irak saat ini. Ketika Penjaga Republik muncul, 1986, keadaan tentara Irak saat itu boleh dikatakan berantakan. Iran berhasil menerobos garis pertahanan dan terus merangsek maju untuk menguasai ujung selatan Semenanjung Faw yang strategis. Saddam yang gusar segera menunjuk Jenderal Hussein Rashid untuk merancang pembentukan pasukan Penjaga Republik yang kuat. Dua tahun kemudian, Irak bukan saja berhasil merebut seluruh wilayahnya yang ditaklukkan Iran, tetapi bahkan berhasil menjarah sampai hampir 250 km wilayah Iran. Rashid sendiri sekarang adalah panglima angkatan bersenjata Irak dan oleh Sekutu termasuk disegani sebagai komandan yang paling mampu di antara jenderal Irak. Tentara Penjaga Republik ini ibarat mesin perang. Jelas, sebagai bekas penjaga istana, kesetiaan mereka kepada Saddam sulit diragukan. Bahkan pasukan ini lebih mirip sebagai kader politik sang presiden ketimbang sekadar sebuah unit militer. Dilatih oleh Uni Soviet, Penjaga Republik hanya menerima orang-orang yang mempunyai kualifikasi di atas rata-rata manusia biasa. Pendidikan dan latihan yang mereka dapatkan di bidang ilmu perang ketat luar biasa. Maklum, unit-unitnya dirancang sebagai satu kelompok terpadu yang bisa melakukan tugas apa saja tanpa tergantung dukungan dari pasukan lain. Mereka bisa jadi ujung tombak penyerangan dan basis pertahanan. Untuk itu, pasukan ini dilengkapi dengan unit tempur darat, pendukung udara, pengintaian, dukungan medis, bahkan unit pengangkut tersendiri. Ketika Irak mulai menggilas Kuwait, 2 Agustus lalu, mereka pulalah yang berbaris paling depan. Setelah Kuwait dikuasai, Saddam segera menarik pasukan dahsyat ini ke perbatasan di sebelah utara. Sekarang, mereka tinggal menunggu. Pasukan Sekutu boleh masuk, bertempur dahulu dengan tentara reguler Irak. Menikmati suguhan ranjau-ranjau darat, parit api, bahkan bom kimia. Setelah loyo, tentara Sekutu itu baru akan mereka pukul. Para jenderal Sekutu sadar betul bahwa pasukan ini tak bisa dibuat main-main. Bahkan Jenderal Norman Scwarzkopf pun ingin berhitung betul-betul sebelum berhadapan dengan Pengawal Republik. Itu sebabnya mereka sekarang mengirim puluhan bomber raksasa B-52 untuk "melunakkan" mereka. Nyatanya, Sang Penjaga tak bergeser dari lubang-lubangnya. Sampai sekarang, tak kurang dari 1.000 misi penerbangan sudah dilakukan untuk membombardir tentara gila perang ini. Satu bom yang dijatuhkan sebuah B-52 beratnya rata-rata 900 kg. Sekali angkut, belasan ton bom bisa dibawa. "Mereka tak bergerak, apalagi menyerah," kata seorang pejabat senior Amerika yang dikutip Washington Post. Seluruhnya, kekuatan Penjaga Republik diperkirakan mencapai 112 ribu orang yang terdiri dari delapan divisi, seperlima dari tentara Irak yang ada di Kuwait. Bagi tentara Sekutu, mungkin jumlahnya tak seberapa. Namun, inilah pasukan yang menjadi prioritas utama untuk dihancurkan. YH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus