Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menantang maut dalam penjara

Anggota ira mogok makan di penjara maze a.l bobby sands (anggota parlemen inggris). mereka bertekad melakukannya sampai mati jika tuntutan mereka tak dipenuhi. thatcher tidak mudah digertak. (ln)

9 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERTULIS besar di luar dinding penjara Maze, yang artinya, "Jangan biarkan mereka mati." Dalam penjara di dekat Kota Belfast itu empat anggota Irish Republican Army sedang mogok makan sejak 1 Maret dan bertekad melakukannya sampai mati jika tuntutan mereka tak dipenuhi. Jika ada di antara mereka yang mati, demikian dugaan orang, IRA sungguh akan menteror lebih hebat dan Irlandia Utara akan makin rusuh. "Apa yang anda lihat selama ini mungkin hanya bagaikan suatu jamuan teh di Istana Buckingham," ujar pengikut IRA. Maksudnya, kerusuhan di Irlandia Utara sejak 1969 belum berarti apa-apa. Pemerintah Inggris tahun 1969 terpaksa mengirimkan tentaranya ke provinsi itu. Keadaan tetap rawan sesudah sekian lama tentara Inggris bertugas di sana. Sedikitnya 1.500 penduduk sipil dan 600 anggota kepolisian maupun tentara telah terbunuh dalam kerusuhan di Irlandia Utara, kata PM Margaret Thatcher di parlemen pekan lalu. Sudah sekian banyak korban masih dianggap "jamuan teh" oleh IRA. Bagaimana nanti? PM Thatcher tak mudah digertak. Segala himbauan supaya bersimpati pada mereka yang mogok makan di Maze itu dikesampingkannya saja. Dari keempatnya, Robert ("Bobby") Gerard Sands, 27 tahun, paling terkemuka, Belum lama ini terpilih ke parlemen lnggris, ia seolah menjadi pengatur semua tahanan IRA di H-block, suatu bagian penjara Maze. Sands menunut supaya mereka diperlakukan sebagai tahanan politik, dan supaya diizinkan memakai pakaian milik sendiri. Menganggap diri bukan narapidana biasa, mereka meminta supaya dibebaskan dari tugas sehari-hari di penjara. Tapi mereka umumnya orang hukuman. Sands sendiri menjalani hukuman 14 tahun karena memiliki senjata secara ilegal. Maka PM Thatcher, ketika masih dalam perjalanan di Arab Saudi (21 April) dan keadaan fisik Sands sudah gawat sekali, tetap tak mau mengubah status mereka. "A crime is a crime is a crime (suatu kejahatan adalah suaru kejahatan)," katanya waktu itu dalam konperensi pers. Di Belfast, Londonderry dan kota lainnya di Irlandia Utara sementara itu sudah terganggu lagi keamanan. "Bobby Sands! Bobby Sands!" teriak banyak pengikut IRA yang melempari polisi dan tentara Inggris dengan batu, bahkan juga bom Molotov. Sebagian mereka bertopeng. Kekacauan belakangan ini mengingatkan orang kembali pada keadaan tentara Inggris mulai didatangkan tahun 1969. Terutama di wilayah yang banyak didiami orang Katolik. IRA yang beranggotakan kaum Katolik yang militan menghendaki kemerdekaan dari Inggris. Sebaliknya, kaum Protestan yang mayoritas tetap ingin Irlandia Utara bergabung dengan Inggris. Republik Irlandia (Selatan) yang berpenduduk mayoritas Katolik secara diam-diam bersimpati dengan IRA. Buktinya, di tengah ketegangan akhir-akhir ini, PM Irlandia Charles Haughey memanggil dubes Inggris di Dublin, ibukota republik itu, dalam usaha menyelamatkan jiwa Sands. Bahkan tiga anggota parlemen di Dublin berusaha menjumpai PM Thatcher, tapi Iron Lady (suatu julukan dari Kremlin) ini menolak. Antara PM Haughey dan PM Thatcher sudah terjalin saling pengertian Desember lalu. Keduanya sudah membentuk mekanisme untuk kemungkinan hubungan baik antara Utara dan Selatan. Tapi gara-gara kasus Sands ini hubungan itu dikhawatirkan akan terganggu. PM Haughey malah berniat menunda pemilu di Selatan yang semula direncanakannya 21 Mei. Tersiar berita di Dublin bahwa kelompok Protestan yang militan akan membalas mengacau ke republik yang di Selatan bila IRA meningkatkan kegiatan terornya di Utara. Vatikan tak kurang perhatiannya pada kasus Sands. Utusan Paus Johannes pun datang menjenguk ke penjara. Tapi Sands tampak bertekad menjadi martyr. Minggu, hari ke-64 dia tak makan, matanya sudah tak melihat lagi. Kematiannya menanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus