Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mendag: Kelapa Sawit hingga Tekstil akan Bebas Bea Masuk ke Kanada

Sejumlah komoditas, seperti kelapa sawit akan bebas bea masuk ke Kanada setelah kedua negara menyelesaikan perjanjian kerja sama ICA-CEPA

3 Desember 2024 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (kiri) dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng (kanan) menandatangani pernyataan bersama penyelesaian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, 2 Desember 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap sejumlah komoditas akan dibebaskan tarif bea masuk ke Kanada setelah kedua negara menyelesaikan perjanjian kerja sama Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Salah satu komoditas yang akan mudah masuk ke Kanada ialah kelapa sawit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami ingin selalu mencari pasar, memperluas pasar. Tentunya dengan CEPA ini, akses masuk kelapa sawit ke Kanada lebih mudah dibanding negara-negara lain yang mungkin sekarang banyak masalah,” kata Budi saat menghadiri acara Misi Perdagangan Tim Kanada (TCTM) ke Indonesia di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 2 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi mengatakan perjanjian tersebut akan mulai diimplementasikan pada 2026. Perjanjian tersebut membawa manfaat yakni pembebasan tarif bea masuk bagi komoditas Indonesia yang ingin diekspor ke Kanada.

"Manfaat yang diperoleh Indonesia melalui Indonesia-Kanada CEPA yang pertama perdagangan barang mendapatkan liberalisasi hingga 90,5 persen dari total tarif yang masuk ke Kanada dengan nilai perdagangan sebesar US$1,4 miliar," ujarnya. 

Selain kelapa sawit, Budi menuturkan, sejumlah komoditas lain yang bebas tarif bea masuk ke Kanada meliputi seperti tekstil, kertas dan turunannya, kayu dan turunannya, makanan olahan, hingga sarang burung walet. Budi pun menyoroti sejumlah manfaat lain, seperti perdagangan jasa yang menjamin treatment bagi penyedia jasa di Indonesia, seperti jasa bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata, dan transportasi. 

Dia juga menyinggung soal pembukaan akses pasar di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, dan penggalian, serta infrastruktur energi.

"Komitmen lainnya yaitu hak kekayaan intelektual, praktik regulasi yang baik, e-commerce, persaingan usaha, usaha kecil menengah, pemberdayaan ekonomi perempuan, lingkungan, dan ketenagakerjaan," tuturnya. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus