Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Republik Rwanda sebelumnya dikenal sebagai Rwanda Kinyarwanda merupakan sebuah negara di Afrika Tengah. Kigali adalah ibu kota dan kota terbesar di Rwanda. Kota ini terletak di tengah negara dan menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya Rwanda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rwanda memiliki sejarah yang rumit, terutama terkait dengan konflik berdarah antara suku Hutu dan Tutsi yang mencapai puncaknya dalam genosida Rwanda pada tahun 1994. Setelah genosida tersebut, Rwanda telah melakukan upaya yang signifikan untuk memulihkan dan membangun kembali negaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rwanda berbatasan dengan Uganda di sebelah utara, Tanzania di sebelah timur, Burundi di sebelah selatan, dan Republik Demokratik Kongo di sebelah barat. Wilayahnya terletak di dataran tinggi dengan beberapa danau dan pegunungan, termasuk Pegunungan Virunga di sebelah barat laut.
Seluruh Rwanda berada di dataran tinggi, dengan pegunungan di barat, sabana di timur, dan danau tersebar di seluruh negeri. Iklimnya hangat hingga subtropis dan ada dua musim hujan per tahun.
Ragam Etnis Utama
Menurut perkiraan tahun 2021, Rwanda memiliki populasi sekitar 13,7 juta jiwa. Populasi Rwanda relatif muda dan sebagian besar masih pedesaan, sedangkan kepadatan penduduknya adalah salah satu yang tertinggi di Afrika. Di Rwanda ada tiga kelompok, yakni Hutu, Tutsi dan Chan.
Twa adalah pigmi penghuni hutan dan keturunan penduduk pertama Rwanda, tetapi para sarjana tetap tidak setuju tentang asal-usul dan perbedaan antara Hutu dan Tutsi. Beberapa percaya keduanya menjadi kasta sosial, sementara yang lain melihatnya sebagai ras atau etnis.
Rwanda memiliki budaya yang kaya dengan tradisi dan festival yang unik. Musik dan tarian tradisional, seperti "Intore" yang dilakukan oleh kelompok penari pria, merupakan bagian penting dari warisan budaya Rwanda.
Melesat Pasca Tragedi Genosida
Rwanda adalah negara republik dengan sistem pemerintahan presidensial. Presiden saat ini adalah Paul Kagame, yang telah memimpin negara sejak tahun 2000.
Pada tahun 2000-an, pemerintah Rwanda memprioritaskan pendanaan untuk perluasan pasokan air. Pendanaan ini, bersama dengan dukungan donor, telah membuahkan hasil berupa peningkatan akses air bersih yang cepat.
Bahasa resmi Rwanda adalah Kinyarwanda. Selama masa kolonial, bahasa Jerman dan Prancis digunakan di Eropa; bahasa Prancis, yang diperkenalkan oleh Belgia, tetap menjadi bahasa resmi dan digunakan secara luas setelah kemerdekaan.
Kristen adalah agama mayoritas di Rwanda dan bahasa utamanya adalah Kinyarwanda, yang dituturkan oleh mayoritas penduduk Rwanda. Sistem pemerintahan Rwanda adalah sistem presidensial. Presiden Rwanda adalah Paul Kagame dari partai Front Patriotik Rwanda (FPR), yang berkuasa pada tahun 2000.
Rwanda adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika. Ekonominya didominasi oleh sektor pertanian, industri manufaktur, jasa, dan pariwisata. Negara ini dikenal akan usaha-usaha dalam pembangunan berkelanjutan dan inovasi teknologi, terutama dalam sektor digital.
Rwanda telah melakukan upaya besar dalam proses rekonsiliasi dan pembangunan pasca-genosida. Negara ini memiliki kebijakan yang kuat dalam hal inklusi sosial, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan perempuan.
Korupsi di Rwanda rendah dibandingkan tetangganya, akan tetapi organisasi kemanusiaan melaporkan represi terhadap kelompok oposisi, intimidasi dan pembatasan kebebasan berekspresi. Negara ini telah diperintah oleh sistem administrasi hirarkis yang ketat sejak zaman pra-kolonial. Sekarang ada lima provinsi, dibatasi oleh perbatasan yang ditarik pada tahun 2006.
Itulah profil singkat negeri Rwanda. Negara ini telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi contoh dalam upaya pembangunan dan rekonsiliasi setelah masa-masa sulit pertumpahan darah dalam negeri.
THE COMMONWEALTH | BTI PROJECT
Pilihan editor : Prancis Mengadili Mantan Polisi Militer Atas Genosida Rwanda