Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Minggu, 19 Mei 2024. Hal ini seperti dilaporkan oleh media pemerintah Iran melalui media sosial X atau Twitter pada Senin, 20 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Iran mengumumkan bahwa helikopter yang membawa Ebrahim Raisi dan delegasinya mengalami pendaratan darurat di Azerbaijan Timur. Dalam rombongan helikopter tersebut, Raisi bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan pemimpin salat Jumat di Tabriz, Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut beberapa pemimpin dunia terkemuka lainnya yang meninggal dunia dalam kecelakaan dan insiden terkait penerbangan seperti dilansir dari The Daily Star.
1. Ramon Magsaysay, Filipina
Dihormati sebagai "Juara Rakyat" dan "Pembela Demokrasi", Ramon Magsaysay mungkin adalah pemimpin paling populer di Filipina modern. Pemerintahannya telah mendapatkan kepercayaan publik yang tinggi karena citranya yang bersih dan kebijakan yang berpusat pada rakyat.
Insiden terjadi ketika Presiden Magsaysay baru saja dianugerahi gelar doktor kehormatan pada 16 Maret 1957. Namun, dalam perjalanan kembali ke Manila keesokan harinya, pesawatnya jatuh di Gunung Manunggal di Cebu, Filipina. Semua penumpang tewas termasuk presiden.
2. Dag Hammarskjöld, Perserikatan Bangsa-Bangsa
Sekretaris Jenderal atau Sekjen PBB kedua, Dag Hammarskjöld asal Swedia yang juga pernah dijuluki “negarawan terbesar abad kita” oleh John F Kennedy pernah mengalami insiden pesawat. Diketahui Hammarskjöld memainkan peran penting sebagai mediator antara Israel dan Negara-Negara Arab, antara China dan Amerika Serikat, dan sebagai kekuatan dekolonisasi Afrika.
Namun, keterlibatannya dalam Krisis Kongo yang akhirnya membunuhnya, saat pesawat yang membawanya ke negosiasi gencatan senjata jatuh di Rhodesia Utara (sekarang Zambia) pada 18 September 1961. Ada kebingungan tentang penyebab kecelakaan itu, karena beberapa pihak mengklaim itu karena kesalahan pilot, sementara Amerika mengklaim Soviet yang membunuhnya.
Di puncak Perang Dingin, namanya muncul sebagai kandidat untuk memimpin PBB sebagai ekonom dan birokrat yang brilian, pilihan yang dapat diterima oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.
3. Rashid Karami, Lebanon
Karami merupakan pemegang rekor terpilih menjadi perdana menteri sebanyak delapan kali. Rashid Karami adalah salah satu tokoh politik terpenting di Lebanon abad ke-20, dan Timur Tengah secara umum. Dia adalah pemimpin Lebanon selama pergeseran demografis yang membuat Muslim menjadi kelompok populasi mayoritas di negara yang sebelumnya didominasi Kristen.
Dia berjuang untuk representasi Muslim yang lebih baik dalam pemerintahan Lebanon, memperjuangkan kepentingan Pan-Arab dan Palestina, dan memainkan peran utama dalam Perang Saudara Lebanon, setelah itu ia diangkat menjadi Perdana Menteri pada tahun 1984.
Pada 1 Juni 1987, helikopter yang membawanya dipasang bom yang dikendalikan dari jarak jauh, yang meledak di udara dan menewaskannya. Seorang pemimpin milisi Maronit, bagian dari kelompok bersenjata Kristen yang dilawan Karami selama perang saudara, dituduh melakukan pembunuhan tersebut.
4. Muhammad Zia-ul-Haq, Pakistan
Muhammad Zia-ul-Haq, sang jenderal Pakistan yang berkuasa selama 11 tahun, menemui ajalnya dalam kecelakaan pesawat pada 1988. Kecelakaan ini menandai berakhirnya era kepemimpinannya yang penuh gejolak, diwarnai dengan Islamisasi besar-besaran, ambisi nuklir, dan keterlibatan dalam Perang Soviet-Afghanistan.
5 Juvénal Habyarimana, Rwanda
Juvénal Habyarimana, Presiden Rwanda selama 21 tahun, menjadi figur sentral dalam genosida Rwanda yang mengerikan. Pesawatnya yang ditembak jatuh pada tahun 1994 memicu pertumpahan darah etnis yang merenggut lebih dari 800.000 jiwa. Kematiannya yang kontroversial terus menjadi perdebatan sengit, dengan tuduhan konspirasi dan balas dendam yang masih membayangi.
6. Lech Kaczyski, Polandia
Lech Kaczyski, Presiden Polandia yang pro-demokrasi dan anti-komunis, tewas dalam tragedi pesawat di Rusia pada tahun 2010. Kecelakaan ini menelan korban 96 orang, termasuk banyak pejabat tinggi Polandia. Kematiannya yang mendadak meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Polandia dan memicu spekulasi politik yang berkepanjangan.
Ketiga pemimpin ini, meskipun berasal dari benua dan latar belakang yang berbeda, memiliki kesamaan tragis: nyawa mereka direnggut dalam kecelakaan pesawat. Kematian mereka meninggalkan jejak mendalam di negara mereka masing-masing, dan kisah mereka menjadi pengingat akan kerapuhan hidup dan konsekuensi dari kepemimpinan yang penuh gejolak.
7. Ebrahim Raisi, Iran
Dan yang ternanyar, Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia pada usia 63 tahun dalam kecelakaan helikopter. Menteri luar negeri dan tujuh orang lainnya juga tewas dalam kecelakaan tersebut yang terjadi di daerah terpencil bergunung-gunung di barat laut Iran pada 19 Mei 2024.
MICHELLE GABRIELA | CNN | THE DAILY STAR