Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Rwanda Kunjungi Indonesia untuk Pertama Kali, Sahkan Kerja Sama dalam Tiga Bidang

Indonesia dan Rwanda menandatangani tiga nota kesepahaman dalam berbagai bidang, dari konsultasi politik hingga pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik.

6 Juni 2024 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri Rwanda Vincent Biruta dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menandatangani nota kesepahaman dalam tiga bidang kerja sama pada Kamis, 6 Juni 2024 di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia mengesahkan kerja sama dengan Rwanda melalui penandatanganan nota kesepahaman dalam tiga bidang pada Kamis, 6 Juni 2024 di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam bidang konsultasi politik dan keamanan, kerja sama secara umum dan pembebasan visa bagi pemegang paspor dinas diplomatik.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Rwanda Vincent Biruta dalam kunjungan perdananya ke Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya senang bisa mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya,” kata Biruta. “Kunjungan ini menandai tonggak penting dalam hubungan kedua negara.”
 
Indonesia dan Rwanda akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional dengan adanya nota kesepahaman terbaru dalam bidang konsultasi politik dan keamanan.

Negara Asia dan Afrika itu juga tengah merampungkan proses nota kesepahaman antara POLRI dan kepolisian nasional Rwanda untuk memerangi kejahatan transnasional terorganisir, yang diharapkan segera ditandatangani.
 
Dalam bidang kerja sama ekonomi, kedua negara meneken nota kesepahaman kerja sama umum yang mencakup perdagangan, pertanian, industri, energi dan pertambangan. Pembentukan perjanjian perdagangan preferensial (PTA) juga sedang dibahas, dengan kemungkinan pembentukan PTA antara Indonesia dengan Komunitas Afrika Timur (EAC).
 
Nilai perdagangan Indonesia dan Rwanda meningkat sebesar 100 persen tahun lalu, dan sebesar 32 persen pada kuartal pertama tahun ini.
 
Indonesia dan Rwanda juga akan saling memberlakukan pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik. Nota kesepahaman ketiga yang diteken Menlu Retno dan Biruta hari ini akan menyederhanakan peraturan masuk dan tinggal bagi pejabat diplomatik kedua negara.
 
Sebelumnya, Indonesia telah memberikan status visa kunjungan saat kedatangan bagi Rwanda sejak Februari 2023.
 
Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia, Biruta juga akan menghadiri inaugurasi Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta bersama Retno dan pihak Kementerian Luar Negeri. 
 
Biruta menyebut kedutaan tersebut sebagai bukti persahabatan abadi Indonesia-Rwanda dan akan berfungsi sebagai penghubung penting dalam meningkatkan hubungan bilateral.

“Hal ini juga melambangkan dedikasi kami untuk membangun kehadiran yang kuat di Indonesia dan memajukan keterlibatan diplomatik kami di wilayah ini,” ujarnya.
 
Kedubes tersebut telah dibuka sejak tahun lalu di Jakarta. Retno mengatakan inaugurasi ini akan menandai babak baru dalam hubungan Indonesia-Rwanda.
 
Ia juga menyampaikan bahwa Biruta telah mengonfirmasi kehadiran Rwanda pada Indonesia-Africa Forum (IAF) kedua yang akan berlangsung di Bali pada 27 – 28 Agustus mendatang.

NABIILA AZZAHRA

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus