Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menghadang Imigran di Perbatasan

Presiden Amerika Serikat memerintahkan ribuan anggota pasukan Pengawal Nasional menjaga perbatasan dengan Meksiko. Tapi ada kesempatan imigran gelap menjadi warga negara.

22 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Radio patroli perbatasan berbu-nyi:- ”Empat orang menggelinding-kan batu di kilometer 17.” Chris van Wagenen memacu mobil patroli-nya di sepanjang tanggul irigasi menuju- batu pancang. Dari jauh, empat laki-laki- mengawasinya datang mendekat. Me-reka- dengan tenang melemparkan kem-bali beberapa batu pancang ke tempat- semula, sebelum berjalan melewati semak-semak dan menyeberang Sungai Colorado kembali ke Meksiko.

Penduduk Meksiko itu membungkus wajah dengan baju, dan salah seorang ber-teriak: ”Saya akan kembali.” Bak orang yang sudah saling mengenal, Van Wa-genen terengah-engah menjawab: ”Saya yakin. Meski ada pagar, sensor, kamera, kalian akan menemukan cara mengakalinya.”

Inilah pojok terjauh di barat daya Ari-zona, yang dikunjungi Presiden George Walker Bush Selasa pekan lalu sebagai bagian dari kampanye pemberantasan penyeberang ilegal sepanjang 3.200 kilo-meter perbatasan dengan Meksiko. Bush berjanji mengetatkan keamanan perbatasan, mengikuti kebijakan yang sudah dimulai pemerintah Bill Clinton- pada 1993. Patroli perbatasan menutup titik pe-nyeberangan utama imigran gelap dari San Diego ke El Paso. Ada sekitar 11,5 juta imigran ilegal di Amerika, le-bih dari separuhnya berasal dari Meksiko.

Undang-undang imigrasi yang disahkan Desember tahun lalu memuat ketentuan membangun 1.126 kilometer pagar di sepanjang perbatasan. Undang-undang ini menimbulkan protes besar di se-jumlah kota, termasuk Los Angeles. Se-kitar 160 kilometer pagar merentang se-panjang perbatasan barat daya, ter-ma-suk -di San Diego, dan ada pagar tiga la-pis penuh kawat berduri yang memi-sahkan El Paso dari Ciudad Juarez di Mek-siko. Perbatasan akan dilengkapi de-ngan lebih banyak lampu, kamera, sen-sor di atas tanah, antena pengawas, dan perangkat teknologi lain yang disebut anggota Kongres sebagai pagar virtual.

Di San Diego, pemerintah memba-ngun- pagar baja setinggi tiga meter un-tuk- ”Operasi Penjaga Gawang”. Walhasil, pagar baja sepanjang 170 kilometer dibangun dekat setiap kota besar di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. Tapi toh penyeberangan ilegal tetap berlangsung.

Imigran ilegal juga nekat menyebe-rangi hamparan padang pasir di kawa-s-an timur California, Arizona, New Mexico, dan Texas. Mereka membayar ”coyotes”, penyelundup yang meminta ribuan dolar, memimpin mereka berjalan di bawah terik matahari dengan sedikit bekal air minum. Sekitar 2.500 orang tewas ketika berupaya menempuh penyeberangan semacam ini dalam 10 tahun terakhir. Pada 2005, patroli perbatasan menawan 1,1 juta orang.

Rabu pekan lalu, Senat mengambil suara untuk memasang pagar baja di sepanjang 595 kilometer perbatasan. Ta-pi Bush justru menempuh cara lain: menem-patkan 6.000 anggota pasukan Pengawal Nasional membantu petugas- patroli perbatasan selama setahun, dan di-mulai bulan depan. Menurut Bush, pa-sukan Pengawal Nasional akan membantu pasukan patroli perbatasan meng-operasikan sistem pengawasan, analisis intelijen, memasang pagar dan kendara-an penghalang, dan tugas lainnya.

Meksiko menganggap Amerika me-lakukan militerisasi perbatasan kedua negara. Reaksi dari kubu Republik juga tak kalah garang. ”Presiden membuat situasi semakin buruk,” ujar Senator Dana Rohrabacher. Ia dan kubu Konservatif mengkritik rencana Bush meng-gelar program pekerja tamu sementara yang memberi jalan bagi imigran ilegal memperoleh kewarganegaraan Amerika-. Rohrabacher menyebutnya ”amnesti bagi pelanggar hukum”.

Gagasan Bush sebenarnya untuk meredakan sifat konservatif partainya yang bakal berpengaruh jelek bagi pemilih Hispanik. Maklum, pemilu tak lama lagi.

Raihul Fadjri (USA Today, The Washington Post, CNN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus