Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengusir awan hitam di lebanon

Bom meledak di wilayah milisi kristen. pakta lebanon yang diprakarsai syria belum berhasil. pertemuan pemimpin kristen maronit dan mufti islam suni batal. sandera prancis diduga akan dibebaskan.(ln)

31 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARI-HARI berdarah datang lagi di Lebanon sejak Rabu pekan lalu. Dua bom meledak berturut-turut di Wilayah yang dikuasai milisi Kristen di Kota Beirut. Letusan pertama berasal dari sebuah sedan Renault, yang dipadati dengan 75 kg dinamit dan beberapa bom mortir. Enam orang terkapar tewas seketika serta 72 lainnya cedera. Kebanyakan korban adalah kaum wanita yang hendak berbelanja. Ledakan berikutnya terjadi 24 jam kemudian di lantai dua gedung bertingkat lima di kawasan yang sama. Tiga orang memerlukan perawatan dokter. Belum jelas siapa dalang di balik aksi teror tadi. Sementara itu, setiap malam, peluncur-peluncur roket dan senapan-senapan mesin menyalak dari kubu milisi Kristen maupun Islam. Peristiwa-peristiwa ini agaknya makin memperlihatkan ketegangan di antara kedua seteru yang sudah bertikai sejak 11 tahun lalu. Walhasil, rencana pertemuan pemimpin Kristen Maronit Nasrallah Sfeir dan Mufti Islam Suni Sheik Hassan Khaled terpaksa dibatalkan. Padahal - seperti kata Khaled - pertemuan tadi sebenarnya dimaksudkan sebagai salah satu upaya "menciptakan suasana baru yang dapat mengusir awan hitam dari angkasa Lebanon." Namun, mengusir awan hitam itu ternyata tidak mudah. Pakta Lebanon, penyelesaian konflik bersaudara yang diprakarsai Syria, berantakan. Sebab, atas desakan kebanyakan kalangan senior milisi Kristen, Presiden Amin Gemayel tegas-tegas menolak gagasan tersebut. Bisa dimengerti alasan penolakan tersebut. Memang pakta setebal 23 halaman itu dapat mengakhiri dominasi Kristen warisan Prancis terhadap kaum Islam. Sejauh ini 900 korban bergelimpangan sebagai akibat ketidakpuasan terhadap pakta tersebut. Di tengah kemelut ini, Gemayel tampaknya mulai berpaling ke Moskow. Tampaknya ia berharap, uluran tangan Soviet ini bisa menjernihkan hubungannya dengan Syria - sekutu utama Kremlin yang menjadi penyokong kaum milisi Shihite yang ingin menggulingkannya Inisiatif agaknya datang dan Soviet. Indikasi tersebut terlihat ketika negara tersebut untuk pertama kalinya mendukung perpanjangan mandat pasukan penjaga perdamaian PBB, bulan lalu. Soviet kabarnya bersedia pula menyumbangkan dana sekaligus mendesak sekutu-sekutunya di Eropa Timur untuk ikut mengirimkan pasukan mereka. Belakangan Soviet makin memantapkan niat mereka. Pos duta besar di Lebanon diisi oleh Vassili Kolotoucha, karib Gemayel yang fasih berbahasa Arab. Diharapkan Kolotoucha akan dapat memainkan peranannya untuk mengaktiflkan kembali perundingan antara pihak Gemayel dan kaum milisi Islam. Adakah upaya perdamaian Soviet nantinya dapat mengakhiri kekisruhan politik di Lebanon? Masih banyak pihak yang belum berani meramalkannya, walaupun dari Damaskus sendiri terdengar sambutan positif Presiden Hafez al-Assad. Namun, selentingan lain yang beredar di Beirut menunjukkan adanya pertanda akan dibebaskannya delapan sandera Prancis yang disekap sejak tahun lalu oleh kelompok Islam Jihad pro-Iran dalam minggu-minggu ini. Prancis sendiri telah meminta bantuan pengusaha asal Syria, Omran Adham, untuk ke Damaskus merundingkan soal pembebasan para sandera tadi. Sementara itu, Perdana Menteri Jaqcues Chirac pun telah melakukan pembicaraan dengan Wakil PM Iran Alireza Moayeri, yang berkunjung ke Prancis pekan silam. James R. Lapian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus