Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menotok nadi rumasa

Pemerintah gonzales mengambil alih rumasa, kelompok usaha terbesar di spanyol, pemerintah menuduh rumasa berusaha tidak wajar dan mungkin berpraktek mengelabui. (ln)

5 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KECURIGAAN kaum bankir dan industrialis Spanyol pekan lalu terbukti. Pemerintahan (Sosialis) PM Felipe Gonzales mengambil-alih Rumasa, kerompok usaha terbesar di Spanyol. Rumasa mencakup 18 bank, di antaranya Banco Atlantico yang termasuk 500 bank terbesar di dunia. Di samping itu Rumasa memiliki sekitar 400 perusahaan di bidang seperti pengolahan makanan, anggur, perhotelan, konstruksi, asuransi, rea estate, perkapalan, pertambangan, kosmetika, obat-obatan, periklanan, dan elektronika. Pemerintah menuduh Rumasa berusaha tidak wajar dan mungkin berpraktek mengelabui, sehingga membahayakan ekonomi negara. Miguel Boyer, menteri keuangan, ekonomi dan perdagangan memperinci cara Rumasa yang culas itu. Yaitu terus-menerus ia mengadakan investasi yang riskan, melakukan pengembangan usaha yang tak wajar, melebih-lebihkan nilai kekayaannya, mengelakkan kewajiban pajak dan menghalangi usaha audit oleh pihak luar. Seminggu sebelumnya, Boyer mengancam akan menugaskan para pemeriksa keuangan dari Banco de Espana, bank nasional. Selama hampir satu tahun, Arthur Andersen and Co. - perusahaan akuntan yang sangat tersohor di Spanyol - melakukan audit atas Rumasa, tapi tak kunjung selesai, karena berbagai hambatan. Agaknya pernyataan ini membuat para nasabah bank kelornpok Rumasa itu mulai curiga. Kendati pemilik dan bos Rumasa, Ruiz Mateos, menjamin bahwa tersedia dana, berbondong-bondong para nasabah mulai menarik simpanan mereka. Dalam waktu tiga hari sebelum keputusan Dengambilalihan itu, jumlah dana yang ditarik sudah mencapai 3 milyar peseta (Rp 16,2 milyar). "Tangan pemerintah dipaksa oleh penarikan bertubi-tubi itu," ujar Boyer. Dalam pertemuan pers, dia menjelaskan pertimbangan pengambilalihan itu. Tapi Mateos menuduh pemerintah sendirilah yang merangsang panik itu dan bertujuan "memancing suatu malapetaka". Untuk menghindari penarikan lebih banyak, 18 bank dan 1.200 cabangnya di seluruh negeri selama beberapa hari ditutup. Juga perdagangan saham Rumasa di bursa efek sementara waktu ditangguhkan. Namun berita pengambilalihan itu tak menimbulkan keguncangan di kalangan bankir dan penanam modal. Problem yang menghinggapi Rumasa itu agaknya sudah menjadi pengetahuan umum. Tapi ada sikap apatis di balik ketenangan itu. Jauh sebelum kaum sosialis meraih tampuk kekuasaan di Spanyol, federasi kaum industrialis CEOE (Confederacion Espanola Organizaciones Empressariales), sudah mencurigai gagasan partai oposisi waktu itu. Ketua CEOE, Carlos Ferrer Salat, berkata, "Partai (sosialis) itu cenderung menasionalisasi berbagai industri." Ini, menurut dia, akan menyebabkan defisit anggaran pemerintah, meningkatkan laju inflasi dan memperbesar campur tangan. Boyer menandaskan bahwa pengambilalihan itu bukan berarti kaum sosialis mulai melaksanakan program nasionalisasi besar-besaran. Tapi kali ini perlu "tindakan pengamanan", katanya lagi, demi kepentingan para pemegang saham, nasabah bank dan lebih 60.000 pekerja dalam lingkungan Rumasa. Sejumlah besar kelompok usaha, industri dan bank sudah dikuasai negara, bahkan sejak zaman kekuasan Franco. Terutama di bidang perkeretaapian, perkapalan, telekomunikasi, perhotelan, radio dan televisi. Ratusan pabrik dan industri terhimpun atau dikuasai melalui saham oleh INI (Instituto Nacional de Industria), perusahaan negara di bawah Kementerian Perindustrian. Antara lain INI menguasai saham terbesar dalam industri pesawat terbang CASA (Construcciones Aeronauticas SA), yang bekerja sama dengan PT Nurtanio dari Indonesia. Rumasa itu didirikan Jose Maria Ruiz Mateos, seorang pengusaha sherry (anggur khas Spanyol) di tahun 1961. Dengan cara agresif, Mateos membeli berbagai perusahaan dan bank, sehingga dalam 20 tahun ini Rumasa menjelma sebagai raksasa di sektor keuangan dan Industri. Tapi tahun 1981, Rumasa membeli jaringan pertokoan di Spanyol, Galeria Preciados. Langkahnya itu merupakan "investasi riskan dan pengembangan usaha tak wajar", menurut pengamatan pemerintah sosialis. Bahkan Rumasa membeli pula perwakilan Sears Roebuck Co., jaringan toserba dari Amerika Serikat. Transaksi US$19 juta (Rp 13,3 milyar) itu bertentangan dengan nasihat Banco de Espana. Ternyata omset Rumasa tahun lalu ditaksir masih mencapai 350 milyar peseta (Rp 1,9 trilyun), atau Rp 700 milyar lebih besar dari tahun sebelumnya. Tak heran kalau Mateos beberapa waktu sebelum pengambilalihan itu sempat menyatakan bahwa kelompok perusahaannya memberi andil sebesar 1,8% dari GDP Spanyol. Pengambilalihan itu, menurut Boyer, mencakup semua perusahaan yang bernaung di bawah Rumasa. Tapi daftar resmi hanya mencantumkan sekitar 240 perusahaan, jauh kurang dari sekitar 400 yang diduga menjadi milik Rumasa. Memang Boyer mengakui, "bahkan para penyelidik bank dan pajak pun tak mampu menguraikan berapa banyak perusahaan menjadi bagian dari jaringan Rumasa itu".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus