Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper lega calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump selamat dari hal yang disebut FBI sebagai upaya pembunuhan. Pelaku dikabarkan sudah ditahan, namun motif percobaan pembunuhan masih digali. Ini adalah percobaan pembunuhan yang kedua kalinya yang dialami Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sungguh mengerikan melihat kekerasan politik terjadi. Kekerasan seharusnya tidak punya tempat dalam kampanye politik apapun. Kami semua senang Trump selamat dari percobaan (pembunuhan) ini. Apapun yang telah terjadi, itu tidak berhasil,” kata Cooper.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Gubernur Florida Ron DeSantis pada Minggu, 15 September 2024, mengatakan negara bagian Florida akan melakukan penyelidikan sendiri mengenai dugaan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pihaknya akan melakukan investigasi sendiri terkait upaya pembunuhan di Trump International Golf Club.
DeSantis menyatakan rakyat berhak mengetahui kebenaran atas si tersangka pembunuh dan bagaimana dia bisa berada dalam jarak 450 meter dari Trump.
Sebelumnya pada Minggu pagi, secret service Amerika Serikat melepaskan tembakan ke arah seorang laki-laki yang berjarak 270-450 meter dari Trump di lapangan golf di Florida. Otoritas sudah menahan terduga pelaku pecobaan pembunuhan pada Trump.
Ini adalah kejadian kedua bagi Trump lolos dari percobaan pembunuhan. Sebelumnya, dia pernah mengalami upaya pembunuhan di sebuah kampanye di Pennsylvania pada Juli 2024.
Anggota Kongres Marjorie Taylor Greene mengidentifikasi tersangka pembunuhan sebagai Ryan Wesley Routh, meski identitasnya belum dikonfirmasi penegak hukum kepada publik. Routh "terobsesi" dengan konflik Ukraina, menurut Greene.
Anggota Kongres itu menyebarkan unggahan dari akun-akun media sosial yang diyakini milik Routh, termasuk unggahan pada Mei yang menyebutkan tentang undangan bagi tentara untuk berperang di Ukraina.
Sumber: Sputnik | Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini