Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menteri Keuangan Amerika Peringatkan Rusia dan Cina Jika Geser Dolar di Perdagangan Internasional

Menteri Keuangan Amerika memperingatkan Rusia dan Cina akan menghadapi kesulitan yang substansial jika geser dolar dalam perdagangan internasional

24 Maret 2023 | 21.05 WIB

Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst
Perbesar
Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen pada Kamis, 23 Maret 2023, memperingatkan Rusia dan Cina akan menghadapi kesulitan yang substansial di tengah upaya kedua negara menciptakan sebuah mata uang alternatif dalam perdagangan internasional, selain mata uang USD.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rusia saat ini sedang menarik diri dari sejumlah transaksi yang menggunakan mata uang ‘tidak ramah’ menyusul meluasnya sanksi-sanksi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Moskow telah mengubah penggunaan mata uang untuk perdagangan internasional dengan Cina dan India, dari USD menjadi mata uang rubel dan yuan  

 

“Saya tentu saja ingin melihat USD tetap menjadi cadangan mata uang dunia, namun saat yang sama saya melihat ada sebuah upaya kalau Rusia dan Cina mencoba mengembangkan sistem lain demi menghindari mata uang USD,” kata Yellen dalam sidang dengar pendapat dengan Representatives Appropriations Subcommittee.

 

Yellen mengklaim akan sangat sulit bagi Moskow dan Beijing mewujudkan tujuan – tujuan mereka.

 

Rusia pada 2014 mulai melakukan de-dolarisasi pada sektor perekonomiannya atau persisnya ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi-sanksi setelah Semenanjung Krimea memilih melepaskan diri dari Ukraina lewat referendum dan kembali ke Rusia. Proses tersebut telah dipercepat setelah lebih dari USD 300 miliar cadangan devisa Rusia dalam mata uang asing dan aset lainnya dibekukan oleh negara-negara Barat pada tahun lalu.

 

Data terakhir dari Bank Sentral Rusia memperlihatkan mata uang yuan telah menjadi yang paling banyak digunakan dalam perdagangan asing Rusia. Penyelesaian impor Rusia dengan mata uang rubel naik dari 4 persen pada Januari 2022, menjadi 23 persen. Penyelesaian ekspor dengan mata uang yuan juga mengalami kenaikan dari 0.5 persen menjadi 16 persen.

 

Data dari Bursa Saham Moskow memperlihatkan pada Februari 2023, mata uang yuan mengambil alih mata uang USD dalam banyak perdagangan di bursa saham Rusia, di mana kejadian ini terjadi untuk pertama kalinya.  

 

Sumber : RT.com

 

      

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus