Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Militer Israel Serang Klinik di Gaza, Alasan Mengincar Komandan Hamas

Militer Israel melancarkan serangan ke dekat sebuah klinik di Gaza dengan alasan mengincar seorang komandan Hamas.

24 Juni 2024 | 17.05 WIB

Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafah di Gaza. REUTERS/ Hatem Khaled
material-symbols:fullscreenPerbesar
Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 6 Mei 2024. Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafah di Gaza. REUTERS/ Hatem Khaled

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan udara Israel dekat sebuah klinik di Gaza City menewaskan Hani al-Jaafarawi direktur departemen emergensi dan ambulan Gaza. Namun militer Israel mengklaim serangan itu menewaskan seorang komandan senior Hamas. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan pembunuhan terhadap Hani al-Jaafarawi telah menambah panjang daftar staf bidang kesehatan yang meninggal dalam serangan Israel sejak serangan 7 Oktober 2023. Total sudah 500 tenaga kesehatan dan staf medis yang meninggal dan 300 orang ditahan sampai berita ini diturunkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sedangkan dalam pernyataan tertulis, militer Israel mengatakan mereka menargetkan Mohammad Salah yang bertugas mencari sumber persenjataan untuk Hamas.   

“Mohammad Salah adalah bagian dari sebuah proyek pengembangan strategi persenjataan untuk organisasi Hamas. dia adalah komandan untuk sejumlah squad Hamas yang bertugas mengembangkan persenjataan Hamas,” demikian keterangan militer Israel. 

Lebih dari delapan bulan perang Gaza berkecamuk, mediasi yang didukung Amerika Serikat sejauh ini gagal untuk mewujudkan gencatan senjata. Hamas bersikukuh segala kesepakatan harus mencantumkan poin berakhirnya perang Gaza, sedangkan Israel hanya ingin jeda peperangan sementara hingga Hamas ditumpas sepenuhnya.   

Rafah adalah wilayah perbatasan Gaza dekat Mesir. Militer Israel sudah mengambil alih wilayah timur, selatan dan tengah Rafah sehingga sekarang ini Tel Aviv sedang mengejar target menguasai wilayah barat laut dan utara. Warga Gaza menggambarkan upaya militer Israel menguasai barat dan utara dilakukan lewat cara serangan besar-besaran.  

Warga Gaza pada Minggu, 23 Juni 2024, menceritakan tank-tank Israel telah bergerak ke kamp pengungsi Mawasi yang ada di barat laut Gaza hingga mendesak banyak keluarga di sana untuk pindah ke Khan Younis atau ke Deir al-Balah di wilayah tengah Gaza yang menjadi satu-satunya tempat yang belum dimasuki tank-tank Israel.   

“Situasi di Tel al-Sultan di barat Rafah masih sangat berbahaya. Drone dan penembak jitu tentara Israel masih memburu warga yang mencoba mencek rumah-rumah mereka. Tank-tank masih mengambil alih sejumlah area di Al-Mawasi hingga jauh ke barat,” kata Bassam, seorang warga Rafah.                

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Suci Sekarwati

Suci Sekarwati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus