Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CINA
Suksesi di Jantung Partai Komunis
PERGANTIAN personel Komite Tetap Politbiro mewarnai Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Cina, yang dimulai di Beijing pada Rabu pekan lalu. Orang kepercayaan Presiden Cina Xi Jinping, Li Zhanshu, dan pentolan partai, Zhao Leji, diperkirakan masuk di posisi puncak partai.
Di dalam Komite, Li dikabarkan menjabat ketua parlemen. Sedangkan Zhao digadang-gadang menggantikan Wang Qishan sebagai ketua penegakan disiplin. "Zhao akan memimpin pemberantasan korupsi," demikian diberitakan South China Morning Post.
Komite itu berisi tujuh orang paling penting di partai. Di tangan merekalah kebijakan partai dan Negeri Tirai Bambu ditentukan. Selain Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang, lima anggota lain segera memasuki masa pensiun, termasuk Wang Qishan.
Sebanyak 2.287 delegasi dari seantero Cina mengikuti kongres lima tahunan ini. Selama sepekan, kongres bakal memilih pemimpin baru partai berkuasa itu dan menyiapkan cetak biru pembangunan nasional Cina untuk lima tahun mendatang. Xi Jinping, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Partai, memimpin kongres. "Ini titik bersejarah baru dalam pembangunan Cina," kata Xi, yang bakal mengukuhkan periode kedua kekuasaannya hingga lima tahun ke depan.
UNI EROPA
Eropa Dukung Kesepakatan Nuklir Iran
PARA pemimpin Uni Eropa menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan soal nuklir Iran. "Kami melihat ini sebagai kepentingan keamanan utama Uni Eropa dan kawasan ini," kata diplomat utama Uni Eropa, Federica Mogherini, seperti dikutip Reuters, Kamis pekan lalu.
Pernyataan ini ditegaskan Uni Eropa setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mundur dari kesepakatan tahun 2015 itu. Kesepakatan antara Iran dan Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, Cina, serta Uni Eropa itu menggariskan bahwa Iran akan menghentikan pengembangan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi dari negara-negara tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengatakan Teheran akan mematuhi kesepakatan nuklir itu selama para penanda tangan lain menghormatinya. Namun Iran akan "menghancurkan" kesepakatan jika Washington mundur.
SOMALIA
Al-Shabaab Dalangi Serangan Bom
PEJABAT keamanan di Somalia menyatakan seorang anggota kelompok teror Al-Shabaab mendalangi ledakan bom dahsyat di ibu kota negara itu, Mogadishu. Serangan pada Sabtu dua pekan lalu itu menewaskan sedikitnya 320 orang dan melukai ratusan lainnya.
"Ini seperti tragedi 9/11 di Somalia," kata seorang pejabat keamanan Somalia, seperti dikutip The Guardian, Senin pekan lalu. Menurut dia, aparat keamanan telah mencokok pria pelaku serangan di Mogadishu. "Dia mengakuinya dan mengatakan itu untuk jihad."
Al-Shabaab adalah kelompok ekstremis Islam yang berafiliasi dengan Al-Qaidah. Selama bertahun-tahun mereka melancarkan aksi teror untuk menegakkan negara Islam. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk keras serangan ini.
SURIAH
ISIS Terusir dari Raqqa
PASUKAN Bersenjata Suriah dukungan Amerika Serikat menyatakan telah merebut Kota Raqqa dari tangan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Jumat pekan lalu. "Ini kemenangan kita melawan terorisme," kata Talal Sillo, juru bicara dan komandan senior Pasukan Demokratik Suriah, seperti dikutip dari USA Today.
Setelah kekalahan ISIS di Kota Mosul, Irak, Raqqa menjadi fokus serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika. Menurut kelompok pemantau Airwars, pada Agustus rata-rata satu bom, rudal, atau artileri ditembakkan ke Raqqa setiap delapan menit. Serangan ini meningkat lebih intens saat pertempuran makin panas pada September dan Oktober. Airwars menyatakan sedikitnya 1.300 warga sipil diperkirakan tewas dalam lima bulan terakhir akibat serangan pasukan koalisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo