Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
YAMAN
Perundingan Damai Berlangsung Alot
Perundingan yang berlangsung di Swiss untuk mengakhiri konflik di Yaman berlangsung alot. Yang menjadi ganjalan, menurut sumber yang dikutip Reuters pada Kamis pekan lalu, adalah permintaan pemerintah agar sejumlah pejabat senior yang ditahan kelompok Houthi dibebaskan.
Perselisihan pendapat itu terjadi pada saat di lapangan terjadi pertempuran antara Houthi yang didukung Iran dan pasukan yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang disokong Arab Saudi. Pertempuran ini, menurut sumber di kalangan petugas medis, menewaskan sekurang-kurangnya 15 orang dari kedua pihak.
Perundingan untuk mengakhiri konflik sembilan bulan yang sudah menelan korban 6.000 orang tewas itu dimulai pada Selasa pekan lalu. Sumber mengatakan pembicaraan langsung kedua pihak dihentikan pada Rabu petang setelah Houthi menolak permintaan membebaskan sejumlah pejabat senior, termasuk Menteri Pertahanan Mahmoud al-Subaihi dan adik Hadi, Nasser—mereka berdua ditahan sejak Maret karena perannya dalam operasi intelijen di Provinsi Aden, Lahej, dan Abyan.
Houthi menyatakan baru siap membebaskan tahanan jika gencatan senjata permanen sudah disetujui. Untuk menengahi perselisihan itu, Ismail Ould Cheikh Ahmed, utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, sponsor perundingan, terpaksa mondar-mandir di antara kedua pihak.
TAIWAN
Amerika Setuju Jual Senjata
Amerika Serikat berencana menjual senjata senilai US$ 83 miliar kepada Taiwan. Gedung Putih mengemukakan hal ini kepada Kongres pada Rabu pekan lalu, seraya menyebutkan bahwa pembelian senjata itu antara lain meliputi kapal perang perusak, wahana amfibi, dan rudal anti-pesawat tempur.
Rencana itu serta-merta membuat Cina gusar. Wakil Menteri Luar Negeri Cina Zheng Zeguang pun, seperti dilaporkan kantor berita New China News Agency, memanggil Kaye Lee, kuasa usaha Kedutaan Besar Amerika di Beijing. Kepada Lee, Zheng menyatakan protes keras Cina.
Beijing menegaskan, dalam kata-kata Zheng, bahwa Taiwan adalah "bagian yang tak bisa dipisahkan dari teritori Cina" dan karena itu Cina "menentang keras penjualan senjata Amerika kepada Taiwan".
Menurut para analis yang diwawancarai Los Angeles Times, pemilihan waktu penjualan itu dilakukan secara hati-hati untuk meminimalkan friksi dengan Beijing. Waktu yang dimaksud adalah beberapa pekan sebelum pemilihan umum di Taiwan, yang diperkirakan dimenangi Partai Demokrasi Progresif. Dalam jajak pendapat, partai oposisi ini terlihat unggul.
Taiwan memisahkan diri dari Cina pada 1949. Tapi sejauh ini Cina tak pernah benar-benar memaksakan, dengan kekuatan sekalipun, untuk menyatukan keduanya. Penjualan senjata itu diperkirakan mengirimkan pesan yang berbeda jika oposisi, yang cenderung skeptis terhadap upaya mendekatkan diri dengan Beijing, memang mengalahkan Partai Nasionalis yang kini berkuasa.
KUBA
Penerbangan Amerika-Kuba Segera Pulih
Amerika Serikat dan Kuba bersepakat memulihkan kembali penerbangan reguler di antara kedua negara. Para pejabat kedua negara mengumumkan hal ini pada Rabu pekan lalu, menjelang peringatan keadaan detente di antara kedua negara.
Para pejabat kedua pihak, yang tak mau disebut identitasnya, seperti dilaporkan Associated Press, menggambarkan kesepakatan itu sebagai "keadaan saling mengerti tentang pentingnya penerbangan". Tapi belum ada perjanjian final. Mereka berharap bisa mencapainya dalam hitungan jam atau hari.
Saat ini pelancong dari Amerika dan Kuba harus terbang dengan pesawat carteran yang pemesanannya rumit. Jarang ada yang melayani secara online. Calon pelancong harus bolak-balik mengirimkan dokumen dan informasi pembayaran kepada agen perjalanan. Mereka yang bepergian kadang-kadang harus tiba di bandar udara empat jam lebih awal. Jumlah barang bawaan pun dibatasi.
Hubungan diplomatik kedua negara pulih setelah Presiden Barack Obama mengumumkannya setahun lalu. Sejak itu, menurut Jeffrey DeLaurentis, kepala Kedutaan Besar Amerika di Havana, perjalanan warga Amerika ke Kuba naik hingga 50 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo