Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

29 September 2014 | 00.00 WIB

Momen
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

RUSIA
Separatis Percepat Pemilihan Umum

Pemberontak pro-Rusia di Ukraina, yang memproklamasikan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, berencana menyelenggarakan pemilihan pemimpin daerah dan badan legislatif. "Pada 2 November nanti, kami akan menggelar pemilihan untuk Majelis Agung dan kepala pemerintahan republik ini," kata Alexander Zakharchenko, yang bertindak sebagai Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, kepada kantor berita Interfax, Selasa pekan lalu.

Jadwal yang sama dipilih oleh Republik Rakyat Lugansk. "Pemilu akan berlangsung pada waktu yang sama, seperti di Republik Rakyat Donetsk," kata pemimpin Republik Rakyat Lugansk, Alexei Karyakin.

Pengumuman itu dianggap sebagai pembangkangan terhadap pemerintah Ukraina, yang sepekan sebelumnya menggelar pemilihan parlemen. Dalam sidangnya, parlemen Ukraina bersepakat memberikan kewenangan kepada kelompok pemberontak untuk melaksanakan pemilihan sendiri pada Desember mendatang.

Kewenangan itu diatur dalam undang-undang yang memberikan jaminan pemerintahan sendiri untuk wilayah Donetsk dan Lugansk selama tiga tahun. Menurut rencana, pemilihan kepala pemimpin daerah akan digelar pada 7 Desember.

Kelompok separatis di Donetsk dan Lugansk menyatakan kemerdekaan dari kekuasaan Ukraina pada Maret lalu, setelah Rusia menganeksasi Crimea. Para pemberontak kemudian merebut beberapa kota hingga menyebabkan pertempuran selama lima bulan.

CINA
Pembela Muslim Uighur Dipenjara

Pengadilan Cina menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada seorang aktivis pembela masyarakat muslim Uighur atas tuduhan terlibat kelompok separatis. "Keputusan ini mengundang kecaman internasional," kata Li Fangping, pengacara aktivis tersebut.

Ilham Tohti, aktivis hak asasi manusia itu, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan Intermediasi Rakyat Uighur di Urumqi, ibu kota daerah otonomi Xinjiang Uighur, pada Selasa pekan lalu. Pria 44 tahun itu didakwa mengobarkan kebencian dan terlibat dalam kegiatan separatisme.

Kasusnya diserahkan ke pengadilan oleh jaksa pada akhir Juli lalu. Polisi setempat mengatakan Tohti, mantan profesor ekonomi di Universitas Minzu Beijing, menggunakan statusnya sebagai guru untuk memikat orang membentuk sebuah kelompok yang berhubungan dengan gerakan East Turkestan Islamic Movement. Kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris dan mendapat sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tohti, yang menolak semua tuduhan, dikenal sebagai seorang moderat. Ia giat memperjuangkan hak-hak kaum minoritas Uighur yang hidup di bawah tekanan warga mayoritas suku bangsa Han. Ia ditahan pihak berwajib sejak Januari 2014 bersama tujuh mahasiswanya. Kepada kantor berita Reuters, Li Fangping mengatakan kliennya tak bersalah dan akan mengajukan upaya banding terhadap putusan pengadilan.

ISRAEL
Terduga Pembunuh Remaja Israel Ditembak

Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina yang dituduh sebagai penculik dan pembunuh tiga remaja Yahudi di Tepi Barat pada Juni lalu. Kedua pria Palestina itu, Marwan Kawasme dan Amer Abu Aysha, dikepung sejak Senin pekan lalu oleh Unit Antiterorisme Israel.

"Kami melepaskan tembakan. Mereka balas menembak, sebelum akhirnya keduanya tewas dalam baku tembak," kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, seperti dilansir Reuters, Selasa pekan lalu.

Pasukan Israel telah berbulan-bulan mencari keberadaan dua pria yang diperkirakan berusia 30 tahun itu di Hebron. Mereka dijadikan tersangka pelaku penculikan terhadap Gil-Ad Shaer, 16 tahun, Eyal Yifrah (19), dan Naftali Fraenkel (16) pada 12 Juni lalu. Jasad ketiga remaja itu ditemukan pada 30 Juni, yang memicu gempuran tentara Israel ke Jalur Gaza selama 50 hari.

Berdasarkan kesaksian penduduk Hebron, tentara Israel mengepung sebuah rumah pada dinihari dan terdengar tembakan. Militer Israel mengatakan tentara dan polisi telah mengetahui keberadaan Kawasme serta Abu Aysha di rumah itu, lalu berusaha menangkap keduanya hingga terjadi baku tembak.

Gubernur Hebron Kamel Hmeid sudah memastikan dan mengumumkan lewat siaran radio Palestina bahwa keduanya tewas. "Kami mengutuk kejahatan ini, pembunuhan ini, karena disengaja dan telah direncanakan untuk pembunuhan," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus