Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

20 Januari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AMERIKA SERIKAT
Terbongkarnya Rahasia Baru NSA

Satu lagi rahasia National Security Agency (NSA) terungkap ke publik. Agen penyadapan Amerika Serikat itu dilaporkan telah memasang peranti lunak yang dapat mengirim informasi melalui gelombang radio di hampir 100 ribu komputer di seluruh dunia. Dengan peranti lunak itu, NSA dapat memata-matai pengguna komputer dan menyerangnya bahkan ketika komputer itu tak terkoneksi dengan Internet.

Seperti dilansir The New York Times, Selasa pekan lalu, NSA bekerja sama dengan telik sandi dan produsen komputer. Program berkode Quantum itu sudah dilaksanakan sejak 2008. Sasarannya lembaga pemerintah asing, seperti militer Cina dan Rusia. Sasaran lainnya adalah kartel narkotik Meksiko, beberapa institusi Uni Eropa, serta pemerintah Arab Saudi, India, dan Pakistan, yang menjadi mitra Amerika memerangi terorisme.

Pemerintah Amerika menyatakan program itu bertujuan semata-mata untuk keperluan pertahanan dan mencegah serangan dunia maya. Dalam sejumlah kasus, peranti keras yang digunakan untuk mendeteksi frekuensi radio dipasang oleh mata-mata. Terkadang agen intelijen menyiapkan sebuah stasiun relai beberapa kilometer dari komputer yang disadap. Lalu gelombang radio dipancarkan dari stasiun itu ke komputer.

Juru bicara NSA, Vanee Vines, mengatakan program itu digunakan untuk tujuan yang jelas dan bukan untuk meretas informasi keuangan pihak lain. "Aktivitas NSA terfokus dan secara khusus program itu diterapkan hanya untuk melawan target intelijen asing," ujarnya.

INDIA
Pemerkosaan Terjadi Lagi

Kasus pemerkosaan kembali mengguncang New Delhi, India. Kali ini korbannya seorang turis perempuan asal Denmark berusia 51 tahun. Rabu pekan lalu, polisi menahan sekelompok laki-laki yang diduga merampok dan memerkosa perempuan tersebut di Distrik Paharganj, New Delhi. Paharganj merupakan kawasan yang dipenuhi hotel dan restoran murah untuk pelancong.

Seorang pejabat senior kepolisian India, Deepak Mishra, mengatakan perempuan itu sedang melintas di jalanan sempit dan gelap pada Selasa malam pekan lalu. Di tengah jalan, ia menanyakan arah menuju hotelnya kepada dua lelaki. Sejurus kemudian lima-enam lelaki lain menghampirinya. Bersenjatakan pisau, mereka kemudian merampok dan memerkosa perempuan yang melancong ke India seorang diri itu. Mishra mengatakan para perampok merampas uang tunai, iPad, dan telepon selulernya. "Korban menolak menjalani pemeriksaan medis," ujar Mishra kepada Hindustan Times.

Ini kasus pemerkosaan kedua yang dilaporkan ke polisi dalam bulan ini. Awal Januari lalu, seorang perempuan Polandia melapor telah dibius dan diperkosa oleh seorang sopir taksi di New Delhi. Menurut survei Kamar Dagang dan Industri India, kunjungan wisatawan asing turun hingga 25 persen, tiga bulan setelah terungkapnya kasus pemerkosaan terhadap seorang perempuan 23 tahun pada 2012.

KOREA SELATAN
Aksi Anti-Samsung

Sejumlah aktivis di Korea Selatan berkumpul di depan gedung asuransi Samsung cabang Gwangju, Kamis pekan lalu. Aksi unjuk rasa itu menandai tiga tahun gerakan anti-Samsung, yang dimulai pada 13 Januari 2011. Empat aktivis yang berbasis di Gwangju, yaitu Lim Myoung-gyu, Parkgo Hyuong-jun, Park Eun-young, dan Cho Bu-deok, tampil ke depan dalam protes melawan konglomerat terbesar di Korea Selatan itu. Para demonstran menuding Samsung tak bertanggung jawab, menerapkan kebijakan buruh yang menindas, serta tak peduli pada kematian para pekerja pabrik semikonduktor.

"Dulu dana rahasia pemimpin Samsung, Lee Gun-hee, adalah masalah besar. Masalah-masalah yang berkaitan dengan Samsung tak pernah ditangani dengan tepat. Jadi, teman-teman mulai memprotes untuk terus mengingatkannya," kata Lim kepada kontributor Tempo, Seulki Lee, melalui telepon.

Seperti dilansir harian Hankyoreh, pabrik semikonduktor Samsung, yang memproduksi banyak komponen ponsel pintar dan perangkat IT, menggunakan bahan kimia dalam proses produksinya, seperti trichloroethylene (TCE) dan dimethylacetamide. "Samsung telah membunuh pekerjanya secara perlahan dengan memaparkan mereka ke bahan kimia penyebab kanker dan secara sistematik mendiamkan masalah itu," ujar Lim.

Banollim, organisasi yang mendukung kesehatan dan hak pekerja industri semikonduktor, menyatakan hingga kini 145 pekerja Samsung menderita leukemia dan kanker, 56 di antaranya meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus