Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

7 Oktober 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AUSTRALIA
Tony Abbott ke Jakarta

Kebijakan Australia memperketat penjagaan perbatasan untuk mencegah masuknya imigran gelap menuai kritik dari Indonesia. Tak ingin memperburuk hubungan dengan Indonesia, Perdana Menteri Australia yang baru saja terpilih, Tony Abbott, menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin pekan lalu. Agendanya menjelaskan kebijakan baru itu. "Kami akan menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Kami menghargai upaya Indonesia menangani isu ini di masa lalu," kata Abbott.

Pemerintah Australia telah terbebani anggaran menangani imigran gelap, yang sebagian besar dari Timur Tengah. Australia akan memulangkan sebagian dari mereka ke negara asalnya dan bakal menindak tegas imigran yang masuk secara ilegal.

Sejumlah 37 negara, termasuk Indonesia dan Australia, telah menyepakati pembentukan kelompok kerja dalam forum internasional Bali Process kelima pada April lalu untuk menangani masalah imigran gelap.

Presiden Yudhoyono menyambut baik langkah pemerintah Australia. Menurut dia, kerja sama bilateral menyelesaikan masalah ini akan lebih optimal. Kerja sama kedua negara akan dibahas lebih detail dalam pertemuan lanjutan setingkat menteri. "Australia dan Indonesia sama-sama menjadi korban dari penyelundupan manusia," ujarnya. l

VENEZUELA
Saling Usir Diplomat

Hubungan Amerika Serikat dan Vene­zuela kembali memanas. Kedua negara saling mengusir diplomat. Pemerintah Amerika mengusir tiga diplomat Venezuela pada Rabu pekan lalu. Diplomat Venezuela Calixto Ortega Rios dan dua diplomat lainnya dinyatakan persona non grata oleh ­Washington. Ketiganya diminta meninggalkan Amerika Serikat dalam waktu 48 jam.

"Keputusan ini merupakan balasan atas sikap Venezuela yang mengusir diplomat kami tanpa alasan jelas. Tindakan ini sejatinya tidak menguntungkan kedua negara," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Amerika.

Rios adalah pejabat tertinggi Venezuela di Amerika karena memegang posisi kuasa usaha. Bersama Sekretaris Kedua Monica Alejandra Sanchez Morales, ia berkedudukan di Washington, DC. Adapun diplomat ketiga adalah Konsulat Jenderal ­Venezuela di Kota Houston, Marisol Gutierrez de Almeida.

Sebelumnya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengusir tiga diplomat Amerika. Dalam siaran langsung televisi, Maduro menyebutkan dengan jelas nama salah satu diplomat tersebut, yakni Kelly Keiderling. "Saya meminta Menteri Luar Negeri Elias Jaua memproses pengusiran mereka dari negara ini. Pulanglah, Yankees," ujar Maduro seperti dikutip Telegraph.

Venezuela, kata Maduro, tak akan mengizinkan pemerintah imperialis datang membawa uang untuk menguasai perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan dasar bagi warga negara itu. l

INGGRIS
Kewalahan Mengusir Pengemis

LONDON menjadi kota favorit yang didatangi pengemis asal Eropa Timur. Niat awal mereka mencari pekerjaan, tapi keterbatasan keahlian dan kemampuan berbahasa memaksa mereka menjadi pengemis. Salia Lacusta, 38 tahun, asal Rumania, mengatakan ia hanya mendapat upah 100 pound sterling atau sekitar Rp 1,87 juta per bulan jika bekerja di kampungnya. "Uang itu tidak mampu mencukupi kebutuhan. Saya memiliki delapan anak," ucapnya kepada Telegraph, Sabtu dua pekan lalu.

Ia mengatakan para pengemis mengincar orang Arab kaya dan umat Islam lainnya yang berbelanja di Oxford Street dan Edgware Road. Warga keturunan Arab, kata dia, sering memberikan sedekah.

Pemerintah Inggris menurunkan petugas imigrasi dan polisi untuk menangkapi dan mengembalikan mereka ke negara asal setelah mereka tinggal 90 hari di Inggris, sesuai dengan aturan hukum Uni Eropa. Dua pekan lalu, Inggris telah memulangkan 20 pengemis asal Rumania, tapi sepekan kemudian mereka kembali lagi.

Dewan Kota London menyebutkan, dalam setahun, pemerintah mengeluarkan lebih dari 500 ribu pound sterling untuk mengatasi masalah pengemis asing. Anggaran itu tak termasuk biaya pemulangan. Anggota Dewan, Nickie Aiken, mendesak pemerintah memperketat penyaringan orang yang masuk dan keluar Inggris. "Saat ini pengemis sudah menjadi pekerjaan baru yang menjanjikan bagi mereka," ujarnya.l

AMERIKA SERIKAT
Detektor Pencari Manusia

DEPARTEMEN Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan NASA bekerja sama mengembangkan perangkat radar portabel pendeteksi detak jantung dan pernapasan korban yang terjebak tumpukan puing akibat bencana. Menurut NASA, alat ini mampu menemukan orang yang terkubur reruntuhan sedalam 9 meter, tersembunyi di balik beton padat sedalam 6 meter, dan di ruang terbuka sejauh 30 meter. Alat ini dikembangkan oleh laboratorium pemantau pesawat ruang angkasa.

"Alat pencari ini menggunakan teknologi NASA yang biasanya untuk mengeksplorasi planet lain, dikembangkan buat menyelamatkan nyawa manusia," kata Mason Peck, peneliti utama dan penasihat kebijakan dan program teknologi NASA, seperti dikutip clarksvilleonline.com, Ahad pekan lalu.

Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan sinyal gelombang mikro yang diarahkan ke dalam tumpukan puing dan menganalisis sinyal yang memantul kembali. Dari pantulan sinyal itu akan diketahui apa saja yang ada di balik reruntuhan gedung.

Teknologi ini juga digunakan untuk menemukan pesawat luar angkasa dan seberapa jauh lokasi pesawat. Mereka juga memanfaatkan teknologi untuk memonitor jaringan planet luar angkasa, misalnya lokasi orbit sekitar Saturnus untuk belajar tentang struktur internal planet bercincin.

KENYA
White Widow Buron Interpol

DRAMA penyerangan pusat belanja Westgate di Nairobi, Kenya, telah usai. Militer sudah melumpuhkan milisi Al-Shabab. Tapi otak penyerangan yang menewaskan 67 orang itu belum tertangkap. Pada akhir bulan lalu, Interpol memburu Samantha Lewthwaite, 29 tahun, yang diduga menjadi salah satu otak serangan itu.

Seorang saksi mata melihat Lewthwaite, yang oleh media Inggris dijuluki White Widow, keluar-masuk salah satu toko di mal tempat warga asing biasa bersantai itu. Ia diduga meletakkan persenjataan di mal itu sebelum kejadian. "Dia kabur saat para pengunjung panik dan berhamburan ke luar mal. Ada saksi yang melihatnya," kata sumber keamanan Kenya kepada Telegraph.

Lewthwaite janda Germaine Lindsay, pelaku peledakan bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah King Cross, London, pada 7 Juli 2005. Ledakan itu menewaskan 26 orang. Lewthwaite masuk ke Kenya melalui Tanzania menggunakan nama samaran Natalie Faye Web berkebangsaan Afrika Selatan pada Februari 2011.

Menurut kepolisian Kenya, Lew­thwaite aktif dalam pergerakan Al-Shabab. Kejaksaan telah menangkap Fouad Abubakar Manswab, perekrut Al-Shabab. Polisi menemukan bom, uang tunai hasil tebusan sandera, dan buku harian Lewthwaite di rumah yang disewa kelompok itu. "Dia memiliki peran penting di Al-Shabab," ujar jaksa Kenya, Jacob Ondari.l

TUNISIA
Ennahda Mundur dari Pemerintahan

GEJOLAK politik dan rentetan aksi unjuk rasa telah mengakibatkan perekonomian Tunisia terpuruk. Protes jalanan disulut ketidakpuasan oposisi atas kinerja pemerintah dan kekerasan yang meluas. Mereka mendesak pergantian pemerintahan dengan menggelar pemilihan umum. Partai penguasa, Ennahda, menyetujui permintaan itu. "Kami setuju melepas jabatan," kata Perdana Menteri Tunisia Ali Laarayedh seperti dikutip Reuters pada Ahad pekan lalu.

Ennahda akan menarik sejumlah menteri, terutama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman, dan menggantinya dengan birokrat yang tidak partisan. "Pemerintahan akan digantikan caretaker independen," ujar Presiden Ennahda, Rached Ghannouchi.

Gerakan menguat setelah terbunuhnya pemimpin partai oposisi, Partai Front Populer, Muhammed Brahmi, pada Juli lalu dan Chokri Belaid pada Februari lalu. Mereka menuding Ennahda gagal menjalankan reformasi, mengobarkan kekerasan Islam radikal, mengancam hak-hak perempuan, dan tidak mampu memulihkan perekonomian. l

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus