Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INGGRIS
Sapi 'Mengandung' Kuda
Skandal daging sapi yang dioplos daging kuda menuai kecaman di Eropa, terutama di Inggris, negara yang selama ini bangga sebagai pencinta kuda. "Ini adalah tindakan kriminal yang bertujuan menipu masyarakat," ujar Menteri Lingkungan Inggris Owen Paterson seperti dikutip AFP.
Skandal itu mulai terungkap saat petugas di Inggris menemukan oplosan daging kuda pada produk daging sapi yang dijual perusahaan Prancis, Comigel. Comigel mengaku tidak tahu-menahu karena mereka membeli daging dari perusahaan lain yang berasal dari Rumania.
Pekan lalu sejumlah swalayan di Inggris dan Prancis menarik jutaan kemasan produk daging beku. Lasagna berlabel daging sapi buatan perusahaan Swedia, misalnya, ditemukan mengandung daging kuda. Setelah ditelusuri lebih lanjut, rantai pasokan produk daging ini ternyata melibatkan Rumania, Belanda, dan Siprus.
Negara anggota Uni Eropa pun satu per satu melaporkan produk daging sapi mengandung kuda ini. Para menteri negara anggota Uni Eropa mengagendakan pertemuan di Brussel, Belgia, untuk membahas skandal daging kuda itu.
KOREA UTARA
Gertak Nuklir
Sejumlah lembaga pemantau dunia mendeteksi adanya getaran seismik di wilayah Korea Utara, Selasa pekan lalu. Badan geologi Amerika Serikat mencatat gempa dangkal terjadi sekitar pukul 11.57 sebesar 4,9 skala Richter. Tiga jam kemudian Pyongyang secara resmi menyampaikan pengumuman uji coba senjata nuklir.
Pengumuman melalui Korea Central News Agency (KCNA) menyebutkan kekuatan ledakan jauh lebih besar dibandingkan dengan dua tes serupa pada 2006 dan 2009. Ini adalah uji coba nuklir pertama di era kepemimpinan Kim Jong-un, yang berkuasa sejak Desember 2011.
Uji coba di bawah tanah itu disebut menggunakan perangkat nuklir mini dengan cara yang sempurna dan aman. "Daya ledaknya lebih besar, tidak menyebabkan dampak negatif bagi ekologi sekitar," tulis KCNA, seperti dikutip Voice of Rusia.
Pada Januari lalu rencana ini sudah dilansir. "Kami akan melaksanakan uji coba nuklir tingkat tinggi dan peluncuran roket jarak jauh yang akan menyasar Amerika Serikat," kata seorang pejabat militer Korea Utara. Pernyataan itu disampaikan dua hari setelah keluarnya Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang antara lain berisi desakan pemblokiran aliran dana lembaga keuangan Korea Utara dan larangan bepergian ke luar negeri untuk orang-orang yang terlibat uji nuklir.
Dunia pun mengecam. Amerika Serikat, Korea Selatan, Rusia, Jepang, bahkan Cina yang merupakan sekutu Korea Utara pun memprotes keras. Cina kemudian meningkatkan aktivitas pengawasan radiasi nuklir di Provinsi Jilin dan Liaoning, yang berbatasan dengan Korea Utara.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan Pyongyang tak akan memperbaiki situasi bahkan jika mereka kembali melancarkan uji coba bom nuklir untuk keempat atau kelima kalinya. "Itu akan berujung pada kehancuran mereka sendiri. Runtuhnya Uni Soviet bukan karena mereka tak memiliki senjata nuklir," ujarnya seperti dikutip Wall Street Journal.
MESIR
Dialog Buntu
Rintisan dialog antara pemerintah Mesir dan kelompok oposisi belum membuahkan kesepakatan penyelesaian konflik. Dialog baru melahirkan semangat bersama untuk menghentikan kekerasan. Kedua pihak terpaksa bertemu seiring dengan unjuk rasa besar-besaran pada akhir bulan lalu hingga menewaskan sedikitnya 30 orang.
Sejauh ini penguasa belum menerima tuntutan oposisi. Kelompok yang berkuasa di Mesir, Al-Ikhwan al-Muslimun, menolak seruan oposisi agar Presiden Muhammad Mursi mengundurkan diri atau membentuk pemerintahan bersama. Sedangkan, seperti dilaporkan wartawan BBC Aleem Maqbool dari Kairo, kelompok oposisi menolak dialog sebelum tuntutan dipenuhi.
Wakil Ketua Al-Ikhwan, Essam El Erian, menegaskan Presiden akan tetap menjalankan tugas hingga masa jabatannya berakhir. "Kini kebebasan berarti semua bisa berkembang, semua ide terbuka, semua pikiran terbuka, dan semua orang memiliki hak yang sama untuk mengorganisasi diri," ujarnya.
Sebelumnya, kondisi terancam kian panas setelah seorang ulama Mesir mengeluarkan fatwa menentang semua politikus oposisi, bahkan mengizinkan pembunuhan terhadap mereka. Namun Mursi dan Al-Ikhwan mengecam fatwa tersebut.
AUSTRALIA
Pengakuan Aborigin
Parlemen Australia secara resmi mengakui warga Aborigin dan warga suku Pulau Selat Torres sebagai penghuni awal Benua Kanguru, Rabu pekan lalu. Rancangan Undang-Undang Pengakuan Aborigin dan Penduduk Pulau Selat Torres disepakati secara aklamasi oleh semua anggota parlemen.
Perdana Menteri Julia Gillard menegaskan, keputusan ini merupakan pertanda bahwa parlemen berkomitmen memperbaiki kesalahan terhadap kedua suku asli itu di masa lalu. "Australia sadar bahwa sejarah dan kebudayaan warga suku asli merupakan kebanggaan kita semua," kata Gillard seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Keputusan ini diambil menyusul permohonan maaf pemerintah Australia kepada warga Aborigin atas beragam diskriminasi dan kejahatan di masa lampau. Perdana Menteri Kevin Rudd, yang saat itu menjabat, meminta maaf secara resmi atas semua kesalahan yang dilakukan pendatang asal Inggris sejak tiba pada 1788, termasuk pemisahan paksa ribuan anak Aborigin dari orang tuanya.
Suku Aborigin merupakan kelompok penduduk yang paling menderita di Australia. Berdasarkan data kesehatan Australia, anak-anak Aborigin dua kali lebih banyak meninggal dalam usia di bawah lima tahun. Pria Aborigin juga tercatat meninggal 11 tahun lebih muda dibanding pria dari kelompok etnis lain.
Pada saat Inggris tiba di Benua Kanguru, tercatat terdapat satu juta penduduk Aborigin pada 1778. Namun kini jumlah mereka menyusut drastis menjadi 470 ribu orang dibanding populasi Australia yang mencapai 22 juta orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo